Khairaty, Hanifah (2024) Perselingkuhan di Media Sosial Sebagai Pemicu Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Painan). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (Cover - Daftar isi)
Hanifah Khairaty. NIM 1813010183 Cover-Daftar Isi.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (Bab I)
Hanifah Khairaty. NIM 1813010183. BAB I.pdf - Published Version Download (915kB) |
|
Text (Bab III)
Hanifah Khairaty. NIM 1813010183. BAB III.pdf - Published Version Download (910kB) |
|
Text (Bab V dan Daftar Pustaka)
Hanifah Khairaty. NIM 1813010183. BAB V-Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Fulltext)
Hanifah Khairaty. NIM 1813010183. Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perceraian di Pengadilan Agama Painan karena alasan perselingkuhan di media sosial. Karena alasan perselingkuhan di media sosial tidak di atur secara khusus dalam Undang undang Perkawinan dan KHI, sebagai alasan-alasan perceraian yang bisa diputuskan oleh hakim. Adapun yang menjadi pertanyaan penelitian adalah: Pertama, Apa yang menjadi latar belakang terjadinya perselingkuhan di media sosial yang berakibat pada perceraian di Pengadilan Agama Painan? Kedua, Bagaimana pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Painan dalam memutuskan perkara perceraian yang disebabkan oleh perselingkuhan di Media Sosial?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis melakukan penelitian Kepustakaan (library research) dengan sumber rujukan utama adalah Putusan Pengadilan Negeri Painan dengan Nomor Perkara 133/Pdt.G/PA.Pn, 491/Pdt.G/2022/PA.Pn, dan 572/Pdt.G/PA.Pn. Teknik pengumpulan data berupa metode dokumentasi dan wawancara, yakni dengan menganalisis data serta buku yang berkaitan dengan objek yang diteliti dengan mengunakan metode kepustakaan. Kemudian data yang telah terkumpul ditulis dengan cara analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian skripsi ini bahwa: Pertama, perselingkuhan di media sosial bisa saja terjadi. Latar belakang terjadinya perselingkuhan di media sosial yang berakibat pada perceraian di Pengadilan Agama Painan yaitu tidak adanya batas dalam menggunakan media sosial baik istri maupun suami merasa pasangannya kurang menjalankan mewajibannya, mendapatkan hal yang diinginkan melalui interaksi di media sosial sehingga memiliki hubungan yang amat dekat dengan pengguna lain (lawan bicaranya di media sosial). Kedua, Pertimbangan majelis hakim dalam putusannya memutuskan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat atau Pemohon dengan Termohon terbukti telah terjadi keretakan. Keretakan tersebut dipicu oleh perselingkuhan yang dilakukan salah satu pihak di media sosial, sehingga menyebabkan perselisihan dan pertengkaran terus menerus, Pertimbangan putusan hakim tersebut menggunakan Pasal 19 huruf (f) PP Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) KHI, hakim menemukan adanya fakta bahwa keduanya telah pisah rumah dalam waktu yang relatif lama, hakim sependapat dengan Yurisprundensi Mahkamah Agung RI Nomor 136/K/AG/1997 tanggal 26 Februari 1998. Sehingga Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga keduanya sudah sulit untuk dipertahankan sehingga tidak tercapainya tujuan perkawinan sesuai dengan kehendak Pasal 1 UU No.1 Tahun 1974 Jo. Pasal 3 KHI.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Peselingkuhan, Media sosial, Perceraian |
Subjects: | U Umum (General) > Hukum U Umum (General) K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Ruang Baca Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 30 Mar 2024 02:38 |
Last Modified: | 30 Mar 2024 02:38 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19778 |
Actions (login required)
View Item |