Tradisi Mamangkeh dan Maasok Gombak Pada Perkawinan Masyarakat Batu Bajanjang Perspektif Hukum Islam

Yandi, Akmal (2024) Tradisi Mamangkeh dan Maasok Gombak Pada Perkawinan Masyarakat Batu Bajanjang Perspektif Hukum Islam. Masters thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover - Daftar isi)
Akmal Yandi, Nim. 2220040022 cover-daftar isi.pdf - Published Version

Download (6MB)
[img] Text (BAB I)
akmal yandi, Nim. 2220040022 (BAB I).pdf - Published Version

Download (165kB)
[img] Text (BAB III)
akmal yandi, Nim, 2220040022 (BAB III).pdf - Published Version

Download (111kB)
[img] Text (BAB V Daftar Pustaka)
akmal yandi, Nim, 2220040022 BAB V dan daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (240kB)
[img] Text (BAB I-V)
akmal yandi, Nim 2220040022 BAB I-5.pdf - Published Version

Download (958kB)
[img] Text (File full text)
akmal yandi, Nim 2220040022, full teks.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini membahas tentang “Tradisi Mamangkeh dan Maasok Gombak pada Perkawinan Masyarakat Batu Bajanjang Perspektif Hukum Islam” yang ditulis oleh Akmal Yandi, NIM. 2220040022, pada prodi hukum Keluarga Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang 2024, Tradisi mamangkeh dan maasok gombak merupakan sebuah tradisi adat istiadat disebuah daerah yang telah mendarah daging dan menjadi adat kebiasaan atau bisa dikatakan sudah menjadi suatu kewajiban dalam aturan perkawinan yang tidak boleh ditinggalkan, bahkan sudah menjadi sebuah pelanggaran hukum adat setempat bagi yang tidak melakukannya. Tesis ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui bagaimana pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan tradisi mamangkeh dan maasok gombak di masyarakat Batu Bajanjang. Kajian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer berupa wawancara dengan pemuka adat istiadat sedangkan data sekunder dari buku-buku dan artikel yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian bahwa menurut pandangan hukum Islam mengenai proses pelaksanaan tradisi mamangkeh dan maasok gombak sebagaimana yang terjadi di Nagari Batu Bajanjang, penulis melihat tradisi ini termasuk kepada ‘urf shahih, karena tidak ada dari awal proses pelaksanaan tradisi tersebut menghalalkan apa yang diharamkan dan membatalkan apa yang wajib. Maka jelas tradisi ini tidak bertentangan atau berseberangan dengan hukum Islam, karena tidak ada terdapat larangan dan anjuran terhadap pemotongan rambut sebelum melaksanakan akad perkawinan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksaan tradisi mamangkeh dan maasok gombak hukumnya termasuk dalam hukum taklifi yaitu mubah (boleh). Tradisi mamangkeh dan maasok gombak ini juga terdapat di dalamnya mashlahah, yaitu mendapatkan galangan dana dari kerabat yang hadir disaat itu. Hal ini jelas mempelai terbantu secara ekonomi untuk melangsungkan acara resepsi perkawinan apabila menjalankan tradisi tersebut. Selain itu kedua mempelai mendapatkan nasehat dan siraman rohani yang berkenaan dengan perkawinan, tanggung jawab serta hak dan kewajiban satu sama lain agar lebih siap untuk menempuh hidup berumah tangga.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: hukum islam, `urf, perkawinan.
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Magister > Hukum Keluarga
Depositing User: Pusat Riset Pascasarjana
Date Deposited: 28 Mar 2024 02:15
Last Modified: 28 Mar 2024 02:15
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19684

Actions (login required)

View Item View Item