Maijar, Lidia (2024) Representasi Akulturasi Relief Pada Rumah Adat Lontiok Di Kabupaten Kampar. Masters thesis, UIN Iman Bonjol Padang.
Text (COVER - DAFTAR ISI)
cover-daftar isi.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (377kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version Download (230kB) |
|
Text (BAB VII DAN DAFTAR PUSTAKA)
BAB VII.pdf - Published Version Download (685kB) |
|
Text (FULL TEXT)
full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Rumah Adat Lontiok, sebuah rumah tradisional suku Melayu di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia, memiliki kekhasan arsitektur yang mencerminkan nilai adat, seni, dan budaya yang tinggi. Studi ini menggunakan metode sejarah dan teori representasi sosial untuk menginvestigasi identitas budaya Rumah Adat Lontiok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang masalah terkait keberadaan dan fungsi Rumah Adat Lontiok, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi representasi akulturasi budaya pada rumah adat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode sejarah untuk menggali informasi tentang Relief Rumah Adat Lontiok. Langkah pertama melibatkan heuristik, dengan mengumpulkan data dari sumber utama berupa relief arkeologis dan sumber sekunder seperti arsip, buku, dan wawancara. Pendekatan ini memastikan keberagaman perspektif dan informasi yang mendalam. Langkah kedua, kritik sumber, dilakukan dengan menguji keaslian dan keandalan data melalui kritik eksternal dan internal. Ini membantu memitigasi risiko bias atau ketidakakuratan. Interpretasi data, langkah ketiga, melibatkan analisis lapangan dan studi kepustakaan untuk mengungkap makna Relief Rumah Adat Lontiok. Sintesis data kemudian dilakukan untuk membentuk narasi kohesif. Terakhir, tahap historiografi memberikan gambaran komprehensif dan transparan mengenai perjalanan penelitian, memastikan kesimpulan yang dapat diandalkan. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman mendalam tentang nilai budaya dan sejarah Relief Rumah Adat Lontiok. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Adat Lontiok bukan hanya merupakan struktur fisik, tetapi juga perwujudan nyata dari kekayaan seni tradisional dan keberlanjutan budaya Minangkabau. Melalui seni ukir yang indah, rumah adat ini mengajak kita untuk menghargai dan merenung atas kekayaan warisan budaya yang diwariskan dengan penuh kasih sayang oleh masyarakat Minangkabau. Relief pada Rumah Adat Lontiok juga menjadi media penting dalam pelestarian tradisi budaya dan pendidikan bagi generasi muda Kampar, Rumah adat Lontiok, sebagai rumah tradisional suku Melayu di Limo Koto, Kabupaten Kampar, memiliki kekhasan yang mirip dengan rumah gadang Minangkabau, Rumah Bumbung Panjang Negeri Sembilan (Malaysia), dan rumah Melayu lainnya. Kemiripan ini mencerminkan nilai adat, seni, dan budaya yang tinggi. Selain menjadi objek wisata budaya, Rumah Adat Lontiok juga digunakan dalam acara adat seperti penitahan datuk, musyawarah, dan pernikahan, menampilkan berbagai seni tradisional seperti tari dan pencak silat. Pada tanggal 22 Mei 1988, Rumah Adat Lontiok diresmikan penggunaannya di Pulau Belimbing. Sejak itu, rumah ini dikelola
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Akulturasi Budaya, Relief Rumah Adat Lontiok, Kabupaten Kampar |
Subjects: | Agama Islam > Sejarah Islam > Sejarah Islam di Indonesia |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Magister > Sejarah dan Kebudayaan Islam |
Depositing User: | Pusat Riset Pascasarjana |
Date Deposited: | 27 Mar 2024 07:04 |
Last Modified: | 27 Mar 2024 07:04 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19683 |
Actions (login required)
View Item |