KETIMPANGAN PERAN DOMESTIK RUMAH TANGGA PADA CERAI GUGAT DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

Almizan, Almizan (2024) KETIMPANGAN PERAN DOMESTIK RUMAH TANGGA PADA CERAI GUGAT DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU. Doctoral thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (COVER - DAFTAR ISI)
Cover - Daftar Isi .pdf - Accepted Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (398kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (482kB)
[img] Text (BAB VIII dan Daftar Pustaka)
BAB VIII dan Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (855kB)
[img] Text (Full Text)
Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)

Abstract

Studi tentang ketimpangan peran domestik rumah tangga pada cerai gugat dalam masyarakat Minangkabau. Studi ini difokuskan menemukan tiga pertanyaan yakni: pertama, bagaimana peran domestik rumah tangga dalam masyarakat Minangkabau. Kedua, apa faktor penyebab peran domestik rumah tangga berdampak pada cerai gugat dalam masyarakat Minangkabau. Ketiga, bagaimana pola ketahanan rumah tangga dari ketimpangan peran domestik dalam masyarakat minangkabau. Metode penelitian dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara studi dokumen dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan pendekatan teori Miles dan Huberman. Temuan studi ini yakni pertama, peran suami dan istri dalam kerja domestik, ada yang di kerjakan suami dan ada dikerjakan istri. Peran dimaksudkan ialah kebersihan rumah dan pakaian, kebutuhan memasak, perawatan dengan segala kebutuhan anak, keuangan dan pemiliharaan rumah. Peran dikerjakan suami-istri tidak bersifat tertulis yang hanya kebiasaan saja. Kedua, faktor penyebab peran domestik rumah tangga berdampak pada cerai gugat. Temuan ini, disebabkan peran mengantarkan anak sekolah, mencuci dan menjemurkan pakaian, membeli kebutuhan bahan memasak, dan mengantarkan mertua. Ketimpangan peran domestik berdampak cerai gugat yang dipengaruhi oleh: (1). Sistem nilai budaya yang diyakini suami, sehingga berdampak keengganan mengerjakan dan apalagi bertanggungjawab dalam peran domestik, (2). Pola komunikasi. Ketiadaan membangun komunikasi secara baik diantara suami istri yakni, gaya bahasa dalam penyampaian yang baik, kata-kata yang digunakan baik, situasi dan kondisi mendukung mengerjakan peran domestik. Jika tidak ada aturan yang ditetapkan dan diterapkan atau aturan hanya diterima salahsatu pihak saja. Ketiga, sistem pola ketahanan rumah tangga dalam masyarakat Minangkabau dengan cara: (1) Berbagi peran antara domestik dan publik yang meliputi fleksibilitas dan penyesuaian waktu kerja domestik dan publik. (2) Pergeseran peran keluarga meliputi melibatkan anak dalam peran dirumah tangga, dan masyarakat. (3) Melibatkan keluarga besar dalam peran domestik yang di maksudkan adalah melibatkan orang tua istri. Berdasarkan tiga temuan di atas, studi ini menyimpulkan bahwa sistem nilai budaya dalam masyarakat Minangkabau yang berdampak terhadap ketimpangan peran domestik. Dimana laki-laki di Minangkabau sebagai suami disebut urang sumando oleh kerabat istrinya, maka sebagai urang sumando suami dianggap orang luar dengan falsafah: tamu yang datang malam hari dan pulang dipagi hari. Selain itu, suami tidak memiliki tanggungjawab kecuali menyangkut materi. Tanggungjawabnya diperuntukkan bagi ibunya, saudara-saudara perempuan, dan harta pusaka kaum untuk kepentingan anggota kaumnya. Dampak sistem nilai budaya yang dipegang teguh suami menyebabkan keengganannya mengerjakan peran domestik dan apalagi bertanggungjawab. Dalam konteks ini, maka batulak ansua sebagai solusi atau alternatif untuk mengatasi ketimpangan peran domestik sekaligus sebagai pola membangun ketahanan rumah tangga bagi keluarga yang istrinya bekerja diluar peran domestik dan suami yang tidak bekerja ataupun yang bekerja diluar domestik. Oleh karena itu, keseimbangan antara suami dan istri dapat terwujud sebagaimana mestinya apabila terjadi proses demokratisasi. Proses demokrasi ini, tentunya diawali dari tingkat keluarga dimana istri bersama-sama dengan suami berurung-rembuk membicarakan apa yang terbaik bagi keluarga.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Ketimpangan Peran Domestik, Cerai Gugat, Masyarakat Minangkabau
Subjects: Agama Islam > Sosial dan Budaya Islam > Perubahan Sosial dalam Islam
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor > Hukum Islam
Depositing User: Pusat Riset Pascasarjana
Date Deposited: 27 Mar 2024 06:56
Last Modified: 27 Mar 2024 06:56
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19636

Actions (login required)

View Item View Item