Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Tunagrahita di SMP Negeri 23 Padang

Fitriana, Destia (2024) Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Tunagrahita di SMP Negeri 23 Padang. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (Cover - Daftar Isi) Cover - Daftar Isi.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (378kB)
	Text (BAB 3) BAB 3.pdf - Published Version Download (235kB)
	Text (Bab 5) BAB 5.pdf - Published Version Download (382kB)
	Text (Skripsi Fulltext) Skripsi Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (18MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak tunagrahita di SMP Negeri 23 Padang yang mempunyai kecerdasan di bawah rata-rata yang terjadi pada masa perkembangannya dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak tunagrahita di SMP Negeri 23 Padang, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak tunagrahita di SMP Negeri 23 Padang dan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak tunagrahita di SMP Negeri 23 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, observasi dan wawancara yang diajukan kepada guru Pendidikan Agama Islam dan guru pembimbing khusus. Hasil penelitian dilapangan dapat disimpulkan bahwa pada tahap perencanaan yaitu di dapati bahwa perencanaan yang di gunakan untuk anak tunagrahita dan anak reguler tidak sama. Guru menyesuaikan karakteristik dari peserta didik kemudian memilih model, metode, strategi pada isi modul ajar, kemudian guru juga membuat program tahunan, program semester, alur tujuan pembelajaran yang merupakan bagian dari perangkat pembelajaran. Kemudian guru mempersiapkan bahan ajar seperti buku paket maupun buku lembar kerja siswa serta penguaasaan materi yang dilakukan oleh guru. Sedangkan pada tahap pelaksanaan masih perlu dimaksimalkan, baik dalam kegiatan pendahuluan karena masih belum terlihat guru mengabsensi peserta didik, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, pada kegiatan inti guru masih belum mengunakan metode yang bervariasi dan belum memanfaatkan sarana prasarana seperti proyektor untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran dan pada tahap kegiatan evaluasi mengunakan evaluasi secara diagnostik yaitu evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk mengidentifikasi kelemahan peserta didik dengan melakukan pendekatan kepada peserta didik secara individu kemudian dicarikan solusinya, evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilakukan disetiap akhir pembelajaran seperti lisan dan tulisan dengan dilihat sejauh mana pemahaman peserta didik tersebut dalam menjawab, dan terakhir mengunakan evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang dilakukan disetiap akhir semester dengan guru memberikan jumlah soal yang sama seperti anak reguler namun guru akan melihat dari sejauh mana pemahaman anak tunagrahita tersebut dalam menjawab soal, karena anak tersebut tidak dinilai dari kriteria ketuntasan minimal seperti anak reguler.

Actions (login required)

View Item