Nafkah Istri yang Diceraikan karena Nusyuz : Studi Putusan No. 635/Pdt.G/2023/PA.Pdg Di Pengadilan Agama Padang Kelas I A

Syafrudin, Zuhri (2024) Nafkah Istri yang Diceraikan karena Nusyuz : Studi Putusan No. 635/Pdt.G/2023/PA.Pdg Di Pengadilan Agama Padang Kelas I A. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover - Daftar Isi)
Syafrudin Zuhri. NIM. 2220040030. COVER - DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
Syafrudin Zuhri. NIM. 2220040030. BAB I.pdf - Published Version

Download (336kB)
[img] Text (BAB III)
Syafrudin Zuhri. NIM. 2220040030. BAB III.pdf - Published Version

Download (109kB)
[img] Text (BAB V - Daftar Pustaka)
Syafrudin Zuhri. NIM. 2220040030. BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (333kB)
[img] Text (Full Text)
Syafrudin Zuhri. NIM. 2220040030. Fulltext.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Tesis ini membahas tentang “Nafkah Istri yang Diceraikan karena Nusyuz : Studi Putusan No. 635/Pdt.G/2023/PA.Pdg di Pengadilan Agama Padang Kelas I A” ditulis oleh Syafrudin Zuhri, NIM. 2220040030, Program Studi Hukum Keluarga Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Tesis ini dilatarbelakangi karena adanya putusan Pengadilan Agama Padang Kelas I A di mana istri yang diceraikan karena nusyuz tetap mendapatkan nafkah yaitu pada putusan No. 635/Pdt.g/2023/Pa/Pdg. Oleh karena itu, masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana duduk perkara putusan istri yang diceraikan karena nusyuz di Pengadilan Agama Padang Kelas I A? 2) Bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam menyelesaikan nafkah istri yang diceraikan karena nusyuz? 3) Bagaimana tinjauan fiqih terhadap penetapan nafkah bagi istri yang diceraikan karena nusyuz?. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif (yuridis normatif). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan : Pertama, Duduk perkara putusan No. 635/Pdt.G/2023/PA.Pdg memiliki motif, yaitu di mana suami mengajukan perceraian ke Pengadilan Agama Padang Kelas I A dengan alasan bahwa istrinya telah melakukan perbuatan nusyuz. Kedua, Pertimbangan hukum Hakim Pengadilan Agama Padang Kelas I A terhadap perkara No. 635/Pdt.G/2023/Pa/Pdg, di mana Majelis Hakim memutuskan bahwa meskipun istri terbukti nusyuz tetap berhak mendapatkan nafkah. Hal ini disebabkan karena mengingat masa pernikahan yang telah mereka lalui dan telah dikarunia 4 orang anak serta adanya kerelaan dari suami untuk memberikan nafkah. Ketiga, Menurut tinjauan aturan fiqih terhadap penetapan nafkah bagi istri nusyuz yaitu pemberian nafkah oleh suami kepada istri yang melakukan perbuatan nusyuz tidak dapat dipenuhi karena keadaan nusyuz tersebut menjadi penghalang bagi istri untuk menerima nafkah dari suaminya. Meskipun begitu aturan fiqih tidak melarang bahkan membolehkan suami yang tetap memberikan nafkah terhadap istri nusyuz. Hal itu merupakan wujud dari kesadaran suami terhadap kewajiban memberikan nafkah, sebagai bentuk tanggung jawab serta penghormatan terhadap istri yang sedang mengalami masa sulit.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Nafkah, Pertimbangan Hukum Hakim, Nusyuz.
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Magister > Hukum Keluarga
Depositing User: Pusat Riset Pascasarjana
Date Deposited: 27 Mar 2024 06:43
Last Modified: 27 Mar 2024 06:43
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19603

Actions (login required)

View Item View Item