Tradisi Kawin Naik Dalam Masyarakat Gayo

Idfi Watdila, Mezi (2024) Tradisi Kawin Naik Dalam Masyarakat Gayo. Masters thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Fulltext Tesis Mezi Watdila Idfi-2220040012)
Fulltext Tesis Mezi Watdila Idfi Watermark .pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)
[img] Text (Cover-Daftar Isi Tesis Mezi Watdila Idfi-2220040012)
Cover-Daftar Isi Tesis Mezi Watdila Idfi.pdf - Published Version

Download (697kB)
[img] Text (BAB I Tesis Mezi Watdila Idfi-2220040012)
BAB I Tesis Mezi Watermark.pdf - Published Version

Download (436kB)
[img] Text (BAB III Tesis Mezi Watdila Idfi-2220040012)
BAB III Tesis Mezi Watdila Idfi Watermark.pdf - Published Version

Download (210kB)
[img] Text (BAB V-Daftar Pustaka Tesis Mezi Watdila Idfi-2220040012)
BAB V-DAFTAR PUSTAKA Tesis Mezi Watdila Idfi.pdf - Published Version

Download (337kB)

Abstract

Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam mengapa masyarakat Gayo mempertahankan praktek kawin naik. Dalam riset ini yang dicari adalah: Pertama bagaimana praktek kawin naik pada masyarakat Gayo di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh. Kedua bagaimana masyarakat mengkonstruksi makna atas praktek kawin naik di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh. Ketiga bagaimana adat menyelesaikan kasus kawin naik di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh. Data dalam studi ini diperoleh melalui: Pertama, wawancara yang melibatkan pelaku kawin naik, Penghulu Kampung (gecik), Tokoh Agama (imem),Tokoh Masyarakat (urang tue ) dan masyarakat. Kedua, buku-buku, jurnal ilmiah, ataupun hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan studi ini. Studi ini menemukan: Pertama, praktek kawin naik dalam masyarakat Gayo terbagi dalam tiga pola yaitu naik terjadi dalam satu kampung dan pada malam hari, naik sangkan terjadi antar kampung pada siang hari, dan isangkan/munyangkan pemuda melarikan gadis dengan paksa untuk dinikahi. Kedua, makna atas praktek kawin naik oleh masyarakat pertama masyarakat Gayo menjunjung tinggi harga diri sehingga harga diri harus dipertahankan, kedua kawin naik sebagai jalan mengurangi belenye dan ketiga kawin naik hanya memberikan kemudharatan bagi pelaku dan keluarga. Ketiga, penyelesaian adat terhadap kawin naik dimulai dengan nosan sifet, beredet, dan akad nikah. Praktek kawin naik memiliki fungsi-fungsi tertentu diantara fungsinya memelihara adat, memelihara kehormatan, memelihara akal dan memelihara nasab dimana empat pemeliharaan ini dapat dikategorikan sebagai pemeliharaan pola latency. Pemeliharaan ini dilihat dalam konteks maqashid juga mengandung maslahah meskipun adat tidak membolehkan tetapi dalam hal ini mengandung maslahah ternyata ini bisa dikaitkan dengan takharuj sebagai jalan keluar dari kebuntuan hukum.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kawin Naik, Gayo.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Magister > Hukum Keluarga
Depositing User: Pusat Riset Pascasarjana
Date Deposited: 27 Mar 2024 03:35
Last Modified: 27 Mar 2024 03:35
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19560

Actions (login required)

View Item View Item