Husni, Fitria (2024) Hukum Talak Dalam Keadaan Marah Yang Menghilangkan Akal Sehat Menurut Mazhab Hanafi Dan Mazhab Syafi'i. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
Text (Cover-Daftar Isi)
Cover-Daftar Isi.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (bab 1)
Fitria Husni 2013020001 BAb 1.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (Bab V-Daftar Pustaka)
Bab V-Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (Full Text)
Husni, Fitria.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i tentang talak dalam keadaan marah yang menghilangkan akal sehat. Mazhab Hanafi berpendapat tidak jatuh talak orang marah yang hilang akal sehat bersumber pada kitab Radd al-Mukhtar ‘ala al-Durar al Mukhtar, sedangkan Mazhab Syafi’i berpendapat jatuh talak orang yang marah menghilangkan akal sehat bersumber dalam kitab Tuhfah al-Muhtaj. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana perbedaan pendapat hukum talak dalam keadaan marah yang menghilangkan akal sehat menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i?. Adapun pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah 1) Apakah dalil yang digunakan Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i mengenai hukum talak dalam keadaan marah yang menghilangkan akal sehat? 2) Apa faktor penyebab terjadi perbedaan pendapat antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i mengenai hukum talak dalam keadaan marah yang menghilangkan akal sehat? 3) Pendapat manakah yang paling relevan antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i tentang hukum talak dalam keadaan marah yang menghilangkan akal sehat?. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, yaitu penelitian dengan menelaah kitab-kitab dan buku-buku yang berkaitan dengan masing-masing Mazhab. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis menyimpulkan yang menjadi faktor penyebabnya adalah Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i berbeda dalam tempat mengqiyaskan talak dalam keadaan marah yang menghilangkan akal sehat, Mazhab Hanafi mengqiyaskan kepada orang gila dan mabuk, sedangkan Mazhab Syafi’i mengqiyaskan kepada orang yang main-main atau bercanda, illatnya adalah sama-sama hilang akal, dan berbeda dalam memahami hadis dari Aisyah, Mazhab Hanafi memahami makna ghilaq adalah marah, sedangkan Mazhab Syafi’i memahami makna ghilaq dipaksa, kemudian Mazhab Hanafi membagi tingkatan marah, Mazhab Syafi’i tidak. Pendapat yang paling relevan adalah pendapat Mazhab Hanafi karena menurut penulis berdasarkan illatnya kepada mabuk dan gila, maka sisuami tidak bermaksud mempermainkan agama, kemudian berdasarkan Qs Al Baqarah ayat 225 apabila melakukan suatu kehendak dalam keadaan tertutup akalnya, maka Allah tidak akan menghukumnya, sama dengan talak dalam keadaan marah yang hilang akal perbuatannya tidak bernilai hukum, kemudian islam tidak menginginkan banyaknya perceraian, karena itu ada macam-macam talak untuk mempersempit angka perceraian.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Talak, Marah, Hilangkan Akal Sehat, Mazhab Hanafi, Syafi’i |
Subjects: | Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Perceraian Menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Ruang Baca Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 21 May 2024 07:40 |
Last Modified: | 21 May 2024 07:40 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19473 |
Actions (login required)
View Item |