BAMBANG, HERIANTO (2018) METODE IBN QUTAIBAH (W. 276 H/ 889 M) DALAM MENYELESAIKAN HADIS-HADIS MUKHTALIF. Masters thesis, UIN IB Padang.
Text
BAMBANG HERIANTO NIM. 088 12 1778.pdf Download (1MB) |
Abstract
Bambang Herianto 088121778, “ Metode Ibn Qutaibah (W. 276 H/ 889 M) dalam Menyelesaikan Hadis-Hadis Mukhtalif” Tesis: Konsentrasi Hadis dan Ilmu Hadis Program Studi Pemikiran Islam Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang. Riset ini berawal dari hadis Nabi SAW yang tampak saling kontradiktif, sehingga sering disalah pahami oleh para ahli Kalam bahkan jadi dalil yang kongkrik oleh mereka untuk menolak keberadaan hadis Nabi SAW. Permasalahan inilah yang membuat Ibn Qutaibah menyusun kitab Ta’wîl Mukhtalif al-Hadîts berupaya menyelesaiakan permasalahan tersebut dalam membela eksitensi sunnah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana metode Ibn Qutaibah dalam menyelesaikan hadis mukhtalif dalam kitab Ta’wîl Mukhtalif al-hadîts?. Batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu 1) Klasifikasi hadis mukhtalif menurut Ibn Qutaibah. 2) Metode Ibn Qutaibah dalam menyelesaikan hadis mukhtalif. 3) Kontribusi Ibn Qutaibah dengan metode penyelesaian hadis mukhtalif. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan metode analisis isi (content analysis) melalui pendekatan historis. Analisis isi, yaitu melakukan analisis terhadap teks-teks yang terkait dengan pembahasan ini dan melalui pendekatan sejarah dapat diketahui asal usul pemikiran, pendapat, atau sikap tertentu dari seorang tokoh, mazhab, atau golongan. Sumber data primer penelitian ini adalah kitab Ta’wîl Mukhtalif al-Hadîts karya Ibn Qutaibah yang telah ditakhrij dan dita’lîq oleh Sa’îd Muhammad al-Sinnâriy. Data sekundernya berupa karya-karya lain yang terkait. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, dari segi klasifikasi hadis mukhtalif menurut Ibn Qutaiba terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: a). Hadis yang mukhtalif dengan al-Qur’an. b). Hadis yang mukhtalif dengan hadis. c). Hadis yang mukhtalif dengan dalil ijmâ’, qiyâs, dan pemahaman akal. Adapun metode yang diterapkan Ibn Qutaibah dalam menyelesaikan hadis mukhtalif dengan tiga tahap, yaitu, a) Metode al-jam’u wa al-taufîq dengan cara kaidah takhshîsh al-‘âm, pemahaman kontekstual dan cara ta’wîl. b) Metode Nasakh. c) Metode Tarjîh. Namun dari tiga metode ini Ibn Qutaibah lebih banyak menerapkan metode al-jam’u wa al-taufiq karena ia meyakini bahwa segala sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW sebenarnya tidaklah ada mukhtalif melainkan tergantung dari pemahaman seseorang dalam memahami sebuah hadis. Kontribusi Ibn Qutaibah dengan metode penyelesaian hadis mukhtalif, yaitu: a). Terhadap perkembangan ilmu hadis khususnya ilmu mukhtalif al-hadîts Ibn Qutaibah memperkaya khazanah keilmuan terhadap perkembangan pembahasan penyelesaian hadis mukhtalif yang sebelumnya telah diwariskan oleh Imam al-Syâfi’i. b). Adapun kontribusi Ibnu Qutaibah terhadap aspek sosial adalah dapat menghindari dari pemahaman yang keliru dan keragu-raguan terhadap hadis Nabi SAW, sehingga dengan adanya metode ini dapat memberikan solusi untuk memahami hadis Nabi SAW yang mukhtalif.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | U Umum (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Magister > Ilmu Hadits |
Depositing User: | Users 44 not found. |
Date Deposited: | 28 Nov 2018 03:55 |
Last Modified: | 28 Nov 2018 03:56 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/1944 |
Actions (login required)
View Item |