Tanjung, Abrian (2024) Kepeng Balanjo pada Tradisi Pernikahan Masyarakat Muslim Pulau Batu Nias Selatan dalam Perspektif 'Urf. Masters thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (full text)
FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text (cover-daftar isi)
COVER-DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (bab 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (672kB) |
|
Text (bab 3)
BAB 3.pdf - Published Version Download (405kB) |
|
Text (bab 5)
BAB 5-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (477kB) |
Abstract
Tulisan ini mengenai kepeng balanjo, yaitu pemberian sejumlah uang dari pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan. Kepeng balanjo ini sudah berlangsung sejak lama dan menjadi tradisi ditengah-tengah masyarakat. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah “bagaimana Pandangan ‘urf terhadap tradisi pemberian kepeng balanjo di Kecamatan Pulau-pulau batu Nias Selatan. Adapun pertanyaan penelitian yang diajukan: 1. Bagaimana pelaksanaan pemberian kepeng balanjo pada tradisi pernikahan masyarakat muslim Kecamatan Pulau-pulau Batu Kabupaten Nias Selatan. 2. Apa filosofi dari tradisi pemberian kepeng balanjo sehingga masyarakat muslim Kecamatan Pulau-pulau Batu Kabupaten Nias Selatan masih mempertahankan tradisi ini. 3. Apa saja faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pemberian kepeng balanjo pada pernikahan masyarakat muslim Kecamatan Pulau-pulau Batu Kabupaten Nias Selatan tersebut. 4. Bagaimana tinjauan ‘urf terhadap tradisi pemberian kepeng balanjo pada masyarakat muslim Kecamatan Pulau-pulau Batu Kabupaten Nias Selatan tersebut. Tulisan ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan meliputi sumber data primer berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data sekunder berupa buku-buku, jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Temuan penelitian ini adalah 1. Pelaksanaan pemberian kepeng balanjo: Pertama terlebih dahulu dilaksanakan marisik melalui talangke (memastikan dan menyampaikan lamaran melalui utusan). Kedua diadakan musyawarah keluarga oleh pihak perempuan untuk menetapkan kepeng balanjo yang akan dimintakan kepada pihak laki-laki. Ketiga, pemberian kepeng balanjo diberikan sebelum berlangsungnya pernikahan. Keempat, pemberian kepeng balanjo dibagi dalam dua tahap yakni pada saat melangsungkan pertunangan dan setelah janji pasca pertunangan kira-kira lima hari sampai satu minggu sebelum melangsungkan akad pernikahan. 2. Filosofi tradisi pemberian kepeng balanjo adalah dalam rangka ber-ta’awun (untuk saling tolong menolong dikarenakan rasa sikap yang saling memiliki pada prosesi pernikahan tersebut). 3. Faktor yang mempengaruhi besaran kepeng balanjo, status ekonomi keluarga perempuan, tingkat pendidikan perempuan, tingkat pekerjaan perempuan dan faktor kesepakatan antar kedua belah pihak keluarga. 4. Dinjau dari segi objek ‘urf kepeng balanjo masuk dalam kategori ‘urf amali, ditinjau dari segi cakupan ‘urf kepeng balanjo dikategorikan ‘urf al-khas, ditinjau dari segi keabsahan ‘urf kepeng balanjo masuk dalam kategori ‘urf shahih karena kepeng balanjo telah sesuai dengan sarat-sarat sebagai ‘urf shahih seperti yang ditetapkan oleh ulama.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kepeng balanjo.pernikahan.'urf |
Subjects: | Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Magister > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Pusat Riset Pascasarjana |
Date Deposited: | 27 Mar 2024 02:27 |
Last Modified: | 27 Mar 2024 03:49 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19352 |
Actions (login required)
View Item |