Kesejahteraan Psikologis pada Perempuan Dewasa Madya yang Melajang dan Single Parent

Febriyanti, Mexsi (2024) Kesejahteraan Psikologis pada Perempuan Dewasa Madya yang Melajang dan Single Parent. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (Cover-Daftar Isi) COVER - DAFTAR TABEL.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (Bab 1) BAB I.pdf - Published Version Download (603kB)
	Text (Bab III) BAB III.pdf - Published Version Download (369kB)
	Text (Bab V-Dapus) BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (412kB)
	Text (Fulltext) SKRIPSI FULL MEXSI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Fenomena perempuan yang tidak menikah di Indonesia biasanya mendapatkan stigma negatif dari masyarakat seperti julukan “perawan tua”. Kemudian disisi lain pada perempuan single parent juga mendapatkan stigma negatif dari masyarakat sebagai “janda”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana kesejahteraan psikologis pada perempuan dewasa madya yang melajang dan single parent dilihat dari aspek penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Informan pada penelitian ini adalah perempuan dewasa madya yang melajang dan perempuan single parent. Informan sebanyak tujuh orang yang di pilih menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengimpulan data melalui observasi dan wawancara. Kemudian data di analisis dengan menggunakan metode kualiatif melalui beberapa tahap analisis seperti pengumpulan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesejahteraan psikologis pada perempuan dewasa madya yang melajang dan single parent secara umum tidak ada perbedaan antara kedua status tersebut. Dari enam aspek yang diteliti hanya beberapa orang yang memiliki kesejahteraan psikologis negatif. Kesejahteraan psikologis yang positif ditandai dengan kemampuan mereka menerima diri secara positif, memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, mempunyai kemandirian, dapat menguasai lingkungan dengan baik, mempunyai tujuan di dalam hidupnya dan dapat menjalani tahap kehidupan dengan baik. Sedangkan kesetaraan psikologis negatif ditunjukan dengan kemampuan belum bisa menerima diri dengan baik, tidak terlalu dekat dengan orang lain, tidak mampu mengambil keputusan secara mandiri, tidak mampu menguasai lingkungan dengan baik dan tidak melakukan tahap kehidupannya dengan baik. Kesimpulan penelitian ini memberikan pemahaman bahwa tidak ada hubungan status yang tidak menikah atau menjadi single parent sebagai acuan untuk mengukur kesejahteraan psikologis seseorang.

Actions (login required)

View Item