Pandangan Imam Syafi'i tentang Pemenuhan Nafkah oleh Suami Terpidana (Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Solok)

Fadli, A'zizil (2024) Pandangan Imam Syafi'i tentang Pemenuhan Nafkah oleh Suami Terpidana (Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Solok). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (Cover dll) COVER-DAFTAR ISI A'ZIZIL FADLI.pdf - Published Version Download (3MB)
	Text (BAB 1) BAB 1. REPOSITORY.pdf - Published Version Download (696kB)
	Text (BAB 3) BAB 3. REPOSITORY.pdf - Published Version Download (666kB)
	Text (BAB 5 - Daftar Pustaka) BAB 5-DAPUS A'ZIZIL FADLI.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (Fulltext) SKRIPSI A'ZIZIL FADLI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (18MB)

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh pemenuhan kewajiban nafkah oleh suami yang sedang menjalani masa hukuman atau berstatus sebagai narapidana. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah; Pertama, bagaimana pemenuhan nafkah oleh suami terpidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Solok? Kedua, bagaimana pandangan Imam Syafi’i terhadap pemenuhan nafka oleh suami yang terpidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Solok? Untuk menjawab permasalahan dilakukan penelitian mixed (penelitian campuran). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut; Pertama, terdapat 2 (dua) pengelompokan kewajiban pemenuhan nafkah suami terpidana di Lembaga Kelas II B Solok yaitu dari 9 (sembilan) narasumber hanya 3 (tiga) orang yang terlaksana dengan alasan adanya usaha yang ditinggalkan oleh suami terpidana dengan keadaan yang masih bergerak dan menghasilkan, serta 6 (enam) orang tidak terlaksana dengan alasan tidak ada upaya ataupun usaha yang dilakukan suami untuk memenuhi nafkah selama menjalani masa hukuman. Kedua, pandangan Imam Syafi’i mengenai pemenuhan nafkah isteri oleh suami terpidana kewajiban yang wajib dibayarkan dan ditunaikan oleh suami, dan apabila suami tidak mampu memenuhinya maka dianggap berhutang terhadap isterinya yang suatu waktu wajib dilunasi. Namun apabila isteri mengikhlaskan nafkahnya, suami terbebas dari kewajiban membayar nafkah selama masa tahanan dan wajib kembali memberikan nafkah setelah keluar dari tahanan.

Actions (login required)

View Item