Tinjauan Fiqih Muamalah terhadap Bagi Hasil pada Perjanjian Kerja Sama Pengolahan Kebun Karet (Studi Kasus di Nagari TanjungBetung Timur Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman)

Wahyuni, Ifra (2024) Tinjauan Fiqih Muamalah terhadap Bagi Hasil pada Perjanjian Kerja Sama Pengolahan Kebun Karet (Studi Kasus di Nagari TanjungBetung Timur Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (COVER)
cover.pdf - Published Version

Download (780kB)
[img] Text (BAB I)
bab 1.pdf - Published Version

Download (536kB)
[img] Text (BAB III)
bab 3.pdf - Published Version

Download (378kB)
[img] Text (BAB V)
bab 5.pdf - Published Version

Download (338kB)
[img] Text (Fulltext)
Ifra Wahyuni (2013040007).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan bagi hasil dalam kerja sama pengolahan kebun karet dengan praktek yang terjadi di masyarakat, bagi hasil dalam teori harus berdasarkan kesepakatan dan dipatuhi sampai berakhirnya kesepakatan. Namun, berbeda dengan yang terjadi di Nagari Tanjung Betung Timur, bagi hasil yang dilakukan tidak sesuai dengan perjanjian awal, setiap perolehan pendapatan dibagi dengan jumlah yang tidak seimbang, diperoleh secara bergantian antara pihak. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah: Pertama, Bagaimana praktik bagi hasil pada perjanjian kerja sama pengolahan kebun karet di Nagari Tanjung Betung Timur Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. Kedua, Bagaimana tinjauan Fiqih Muamalah terhadap bagi hasil pada perjanjian kerja sama pengolahan kebun karet di Nagari Tanjung Betung Timur Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, kemudian dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Melalui hal itu, dapat disimpulkan bahwa: Pertama, Praktik bagi hasil yang dilakukan masyarakat berawal dari pemilik kebun karet menyerahkan kebun karet miliknya kepada pekerja penyadap, dengan perjanjian lisan, penyadapan karet dimulai pagi hari, dipanen satu kali seminggu yaitu Sabtu sesuai kebiasaan masyarakat. Pembagian hasil ditetapkan adalah 50:50 namun, bagi hasil dilakukan tidak sesuai perjanjian awal, setiap perolehan pendapatan dibagi dengan jumlah yang tidak seimbang namun, bagian terbesar diperoleh bergantian melalui kerelaan dan keridhoan para pihak. Kedua, Tinjauan Fiqih Muamalah terhadap bagi hasil pada perjanjian kerja sama pengolahan kebun karet di Nagari Tanjung Betung Timur Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman telah memenuhi rukun dan syarat kerja sama, karena adanya pemilik kebun, penyadap, objek perkebunan, pembagian hasil yang disepakati, meskipun pembagian hasil tidak dilaksanakan sesuai kesepakatan awal, karena adanya kerelaan dan keridhoan pihak, maka bagi hasil itu sah atau boleh berdasarkan syariat Islam. Kata Kunci: Musaqah, Bagi Hasil

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Musaqah, Bagi Hasil
Subjects: Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Mu'amalah
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syari'ah
Depositing User: Ruang Baca Fakultas Syariah
Date Deposited: 20 Mar 2024 06:33
Last Modified: 20 Mar 2024 06:33
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/18883

Actions (login required)

View Item View Item