Otoritas Pamangku dalam Sengketa Rumah Tangga pada Masyarakat Lunang

Minanto, Ali (2023) Otoritas Pamangku dalam Sengketa Rumah Tangga pada Masyarakat Lunang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Bagian Depan (Cover-Daftar Isi))
1. BAGIAN DEPAN.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
2. BAB I.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB II)
3. BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
4. BAB III.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
5. BAB IV.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB V-DAFTAR PUSTAKA)
6. BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (FULL TESIS ALI)
7. FULL TESIS.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana otoritas pamangku dalam sengketa rumah tangga pada masyarakat Lunang. Upaya pamangku dalam menyelesaikan sengketa terutama sengketa rumah tangga yang dikenal dengan penyelesaian sengketa non litigasi. Metode penelitian dalam studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam studi ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan dokumentasi. Sumber data dalam studi ini ialah sumber data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari wawancara pamangku, ninik mamak, Mande Rubiah, tokoh masyarakat, dan pasangan suami istri, data sekunder diambil dari kitab fikih, buku-buku, artikel atau jurnal yang relevan. Teknik analisis dengan penerapan reduksi kata, penyajian data, yang terakhir penarikan kesimpulan. Adapun temuan dalam studi ini ialah otoritas yang dimiliki oleh pamangku mempunyai dukungan penuh dari struktur adat dukungan tersebut adalah dari Mande Rubiah, panghulu nan salapan serta dari pemerintahan sehingga mempunyai power yang signifikan, otoritas tersebut menurut Max Weber adalah otoritas tradisional. Penyelesaian sengketa oleh pamangku menggunakan dua model yaitu mediasi dan negosiasi. Pentingnya mediasi karena ketika dua pihak berselisih tidak bisa diselesaikan maka perlu orang ketiga, dalam Minangkabau masuk dalam ungkapan taraf kusuik rambuik, sikek jo minyak manyalasaian. Negosiasi dalam sebuah sengketa merupakan ciri khas yang dipertahankan oleh struktur adat Minangkabau dengan ungkapan bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakaik. Kesimpulan studi ini adalah bahwa otoritas big power dengan dukungan yang masif yang dimiliki pamangku berdampak positif yaitu sengketa dapat diselesaikan dengan tidak terjadinya perceraian antara suami istri yang bersengketa.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Otoritas Pamangku, Sengketa Rumah Tangga, Penyelesaian Sengketa.
Subjects: Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam
Divisions: Program Pascasarjana > Program Magister > Hukum Keluarga
Depositing User: Pusat Riset Pascasarjana
Date Deposited: 12 Dec 2023 07:15
Last Modified: 12 Dec 2023 07:15
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/18659

Actions (login required)

View Item View Item