Disparitas Putusan Hakim Dalam Perkara Isbat Nikah Perkawinan Dibawah Umur (Analisis Putusan PA Padang dan Putusan PA Bukittinggi)

Shadri, Zukhrufil (2023) Disparitas Putusan Hakim Dalam Perkara Isbat Nikah Perkawinan Dibawah Umur (Analisis Putusan PA Padang dan Putusan PA Bukittinggi). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

This is the latest version of this item.

[img] Text (COVER-DAFTAR ISI)
ZUKHRUFIL SHADRI, NIM 1913010088 COVER--DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
ZUKHRUFIL SHADRI, NIM 1913010088 BAB I.pdf - Published Version

Download (766kB)
[img] Text (BAB III)
ZUKHRUFIL SHADRI, NIM 1913010088 BAB III.pdf - Published Version

Download (899kB)
[img] Text (BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA)
ZUKHRUFIL SHADRI, NIM 1913010088 BAB V- DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (690kB)
[img] Text (FULLTEXT)
ZUKHRUFIL SHADRI, NIM 1913010088 FULLTEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini berjudul Disparitas Putusan Hakim Dalam Perkara Isbat Nikah Perkawinan Dibawah Umur (Analisis Putusan PA Padang dan Putusan PA Bukittinggi), ditulis oleh Zukhrufil Shadri, NIM 1913010088, Prodi Hukum Keluarga, Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang. Penulisan Skripsi ini dilatarbelakangi oleh terjadinya perbedaan amar putusan dalam perkara Isbat nikah perkawinan dibawah umur yang ditolak dan diterima oleh PA Padang dan PA Bukittinggi. Tujuan penelitian adalah untuk; mengetahui dasar pertimbangan Hakim PA Padang dan hakim PA Bukittinggi menolak ataupun menerima Isbat nikah perkawinan yang dibawah umur; mengetahui penyebab perbedaan putusan hakim dalam perkara Isbat nikah perkawinan dibawah umur; mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap putusan hakim yang menolak maupun menerima perkara Isbat nikah perkawinan yang dibawah umur. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari putusan PA Padang dan PA Bukittinggi. Data sekunder diperoleh dari berbagai reverensi yang berkaitan dengan masalah ini. Kesimpulan penelitian ini adalah; Hakim PA Bukittinggi mempertimbangkan perkara Isbat nikah perkawinan di bawah umur dengan melihat bahwa pasangan telah memenuhi rukun dan syarat perkawinan dalam Islam. Namun, di PA Padang, Isbat nikah ditolak karena para pemohon belum memenuhi syarat usia sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, menyebabkan perkawinan tersebut dianggap tidak sah menurut undang-undang; perbedaan antara putusan Hakim Pengadilan Agama Padang dan Pengadilan Agama Bukittinggi adalah PA Padang fokus pada aturan hukum formal dengan penafsiran sistematis, sementara PA Bukittinggi menggunakan penafsiran historis. PA Padang menganggap batas usia sebagai rukun dan syarat penting, sedangkan Bukittinggi mempertimbangkan kesesuaian perkawinan dengan prinsip-prinsip agama Islam; hukum Islam tidak menyebutkan batas minimal usia perkawinan secara eksplisit, terkait dengan umur ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Pendapat ulama klasik ataupun ulama kontemporer tidak menunjukkan indikasi, bahwa usia menjadi sebuah rukun dan syarat Perkawinan. Penolakan Isbat nikah akan menimbulkan kemafsadatan sementara mengabulkan permohonan akan menimbulkan kemaslahatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Disparitas, Isbat Nikah, Perkawinan
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Ruang Baca Fakultas Syariah
Date Deposited: 13 Oct 2023 08:10
Last Modified: 13 Oct 2023 08:10
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/18159

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item