Padliya Rahmi, Rahmi (2023) Tinjauan Hukum Terhadap Status Anak Adopsi (Studi Kasus di Nagari Saniangbaka Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
Text (Cover, Abstrak, dan Pengesahan)
Cover, Abstrak, dan Pengesahan.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf - Published Version Download (419kB) |
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf - Published Version Download (546kB) |
|
Text (Bab V dan Daftar Pustaka)
Bab V dan Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (302kB) |
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh praktek pengangkatan anak di masyarakat Nagari Saniangbaka tanpa melalui proses pengadilan, dan membuat nama orang tua angkat sebagai orang tua kandung dalam akte kelahiran anak angkat. Pertanyaan penelitiannya yaitu: 1) Apa latar belakang dan akibat hukum pemalsuan status anak adopsi di Nagari Saniangbaka? 2) Bagaimana proses pengangkatan anak di Nagari Saniangbaka? 3) Bagaimana status hukum keperdataan anak adopsi di Nagari Saniangbaka menurut hukum Islam dan hukum Positif? Jenis penelitiannya yaitu penelitian lapangan. Sumber data primernya yaitu wawancara dengan orang tua angkat atau kerabat dekatnya, tokoh adat, wali nagari, dan perangkat nagari. Sumber data sekunder berupa buku-buku, skripsi, jurnal, peraturan perundang-undangan, dan dokumen nagari. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitiannya: 1) Latar belakangnya yaitu: kurangnya pengetahuan tentang aturan pengangkatan anak di Indonesia, agar anak angkat tidak minder dan merasa bahwa orang tua angkatnya sebagai orang tua kandung, tidak ingin dirumitkan, mengeluarkan biaya yang besar serta proses yang panjang melalui pengadilan. Akibat hukumnya, menurut hukum Islam yaitu: terjadi kesalahpahaman antara yang halal dan haram, terganggunya hubungan keluarga beserta hak-haknya seperti perwalian, dan menimbulkan permusuhan dalam keluarga seperti hal warisan. Menurut hukum positif yaitu: beralihnya nasab anak angkat menjadi nasab orang tua angkat, anak angkat tidak boleh dinikahkan dengan orang tua angkat, juga tidak boleh dinikahkan dengan anak kandung atau anak angkat dari orang tua angkat, orang tua angkat menjadi wali penuh atas anak angkat, dan anak angkat mendapat warisan dari orang tua angkat. 2) Proses pengangkatan anak di Nagari Saniangbaka dilakukan dengan kesepakatan orang tua angkat dan orang tua kandung tanpa melalui proses pengadilan dan orang tua angkat menuliskan nama mereka sebagai orang tua kandung si anak di akte kelahiran anak angkat. 3) Status hukum keperdataan anak adopsi di Nagari Saniangbaka menurut hukum Islam yaitu sah, sebab pengangkatan anak yang terjadi di Nagari Saniangbaka tidak memutuskan hubungan nasab antara anak angkat dengan orang tua kandungnya dan juga tidak menjadikan anak angkat sebagai ahli warisnya. Menurut hukum positif yaitu secara esensinya tidak sah. Karena dilakukan tanpa melalui proses di pengadilan. Dan secara legal formalnya sah, karena secara hukum menjadi anak kandung, disebabkan terdapat pemalsuan identitas pada akta kelahirannya, yang menuliskan nama orang tua angkat sebagai orang tua kandung dari anak angkat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Anak Adopsi, Hukum Islam, Hukum Positif |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Ruang Baca Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 12 Oct 2023 07:05 |
Last Modified: | 12 Oct 2023 07:05 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/17605 |
Actions (login required)
View Item |