Larangan Perkawinan Samarga Dalam Adat Mandailing Perspektif ’Urf” (Studi Di Kampung Petani Jorong VI Sorik Nagari Taruang-Taruang Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman)

Lubis, Febri Anugerah Makmur (2023) Larangan Perkawinan Samarga Dalam Adat Mandailing Perspektif ’Urf” (Studi Di Kampung Petani Jorong VI Sorik Nagari Taruang-Taruang Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman). Skripsi thesis, FAKULTAS SYARIAH.

[img] Text (Cover, abstrak, pengesahan)
1 Cover, abstrak, pengesahan dll.pdf - Published Version

Download (3MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (885kB)
[img] Text (BAB V dan Daftar Pustaka)
BAB V dan Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (851kB)
[img] Text (Full Text)
Skirpsi Full Text Lubis.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini berjudul “Larangan Perkawinan Samarga Dalam Adat Mandailing Perspektif ’Urf” (Studi Di Kampung Petani Jorong VI Sorik Nagari Taruang-Taruang Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman). Ditulis oleh Febri Anugerah Makmur Lubis NIM 1913010086 Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya larangan perkawinan samarga pada masyarakat Kampung Petani. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang adanya larangan perkawinan samarga dalam adat Mandailing, mengetahui faktor dan tujuan dilarangnya perkawinan samarga dan mengetahui tinjauan ‘Urf terkait perkawinan samarga. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Data primer diperoleh dari asil wawancara dan observasi. Data Sekunder dari penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan ini. Analisis data dilaksanakan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan : pertama, Latar belakang adanya larangan perkawinan samarga telah memiliki hukum yang telah diwariskan oleh para leluhur yang dilestarikan secara turun temurun sampai sekarang, karena masyarakat adat Mandailing menganggap bahwa perkawinan samarga itu merupakan perkawinan yang tidak dibenarkan dalam adat Mandailing karena dalam adat Mandailing perkawinan samarga itu merupakan perkawinan antara yang bersaudara atau yang disebut (namariboto) mereka memiliki marga yang sama. Kedua, faktor dilarangnya perkawinan samarga didalam adat Mandailing,: Faktor kekerabatan, Faktor namariboto, dan Faktor mendidik rasa malu, tujuan dari perkawinan ini, untuk memperbesar, memperluas dan memperkuat kekeluargaan diantara kelompok marga. Ketiga, Tinjauan ‘Urf tentang larangan perkawinan samarga, dari segi keabsahannya, larangan perkawinan samarga termasuk dalam kategori ‘Urf Shahih yaitu adat (kebiasaan) yang sudah biasa dilakukan masyarakat adat Mandailing di Kampung Petani terhadap larangan menikahi dengan yang samarga dengannya. Sehingga, menurut analisis yang dilakukan oleh penulis ‘Urf pada larangan perkawinan samarga dapat dibenarkan, karena ditinjau ‘Urf Amali dan ‘Urf Khas. Larangan perkawinan samarga lebih mengutamakan pelestarian warisan budaya leluhur, pelestarian budaya ini dapat dikategorikan sebagai ‘Urf shahih berdasarkan ‘Urf Amali dan ‘Urf Khas yang tadi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Larangan Perkawinan, Samarga, ‘Urf
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Ruang Baca Fakultas Syariah
Date Deposited: 10 Oct 2023 08:59
Last Modified: 10 Oct 2023 08:59
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/16856

Actions (login required)

View Item View Item