Syafitri, Widya Ilhamna (2023) Konsep Faqid al-Thahurain menurut Mazhab Syafi'i dan mazhab Hanbali. Skripsi thesis, FAKULTAS SYARIAH.
Text (full texs)
Widya Ilhamna Syafitri 1913020024 full texs-1.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (Cover Dll)
Widya Ilhamna Syafitri 1913020024 Cover Dll.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (809kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version Download (880kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (623kB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya perbedaan pendapat antara Mazhab Syafi'i dan Mazhabi Hanbali tentang Faqid al-Thahurain. Faqid al-Thahurain adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat menemukan air dan debu, seperti tertahan di suatu tempat yang tidak tersedia salah satu darinya, atau di tempat najis yang tidak memungkinkan mendapatkan debu yang suci, atau menemukan air yang mana air tersebut lebih dibutuhkan untuk dikonsumsi, atau menemukan debu yang basah namun kesulitan dalam mengeringkannya. Siapapun muslim yang ketika masuk waktu salat ia tetap di wajibkan untuk melaksanakan salat, namun beberapa syarat sah salat tidak terpenuhi. Ia termasuk faqid al-Thahurain. Rumusan masalah skripsi ini adalah bagaimana konsep faqid al-Thahurain menurut Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanbali. Pertanyan penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Apa dalil yang digunakan Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanbali tentang konsep faqid al-Thahurain? (2) Apa metode istinbath yang digunakan Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanbali tentang konsep faqid al-Thahurain? (3) Diantara pendapat Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanbali Pendapat mana yang lebih kuat untuk di ikuti dalam hal faqid al-Thahurain? Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu menelaah dan mengkaji kitab fikih Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanbali. Setelah terkumpul kemudian di analisis menggunakan metode komparatif dan dengan metode tarjih. Hasil penelitian ini adalah (1) Dalil yang digunkakan Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali bersumber dari Al-Qur’an surah Al-Maiddah:6 dan hadis dari Aisyah tentang sahabat nabi yang salat dalam keadaan tidak wudu. (2) metode yang digunakan Mazhab Syafi’i mengutamakan dan menyertakan al-hadis sebagai pemberi pemberi penjelasan terhadap Al-Qur’an yang sifat nya zanni, dan Mazhab Hanbali menggunakan penalaran bayani dengan penggunaan hadis sebagai dalil. (3) pendapat terkuat antara Mazhab Syafi'i dan Mazhab hanbali mengenai konsep Faqid al-Thahurain menurut penulis adalah Mazhab Hanbali, karena salat bagi orang yang tidak menemukan air dan debu wajib dilakukan karena berpatokan kepada al-Qur’an “bertakwalah kamu kepada Allah dengan semampumu”. tidak mengulangnya karena menurut Mazhab Hanbali telah gugur kewajiban Salatnya. Kata Kunci: Salat, Faqid al-Thahurain, Mazhab Syafi'i, Mazhab Hanbali
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Salat, faqid al-Thahurain,Mazhab Syafi,i,Mazhab Hanbali |
Subjects: | Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Ibadah Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Bersuci Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Shalat Wajib |
Divisions: | Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Ruang Baca Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 10 Oct 2023 08:34 |
Last Modified: | 10 Oct 2023 08:34 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/16793 |
Actions (login required)
View Item |