Husna, Haryuni (2023) Perbedaan Pendapat Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi'i tentang Tempat I'tikaf Bagi Perempuan. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
This is the latest version of this item.
Text (COVER)
Haryuni Husna. NIM 1813020032. Cover, dll.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
Haryuni Husna. NIM 1813020032. BAB 1.pdf - Published Version Download (885kB) |
|
Text (BAB III)
Haryuni Husna. NIM 1813020032. BAB 3.pdf - Published Version Download (865kB) |
|
Text (BAB V)
Haryuni Husna. NIM 1813020032. BAB 5.pdf - Published Version Download (633kB) |
|
Text (FULLTEXT)
Haryuni Husna. NIM 1813020032. Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya perbedaan pendapat mengenai tempat i’tikaf bagi perempuan. Mazhab Hanafi berpendapat hukumnya sah apabilah seorang perempuan i’tikaf di masjid dalam rumahnya. Sedangkan Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa i’tikaf dilakukan hanya di masjid dan hukumnya tidak sah dilakukan di masjid yang berada di dalam rumah. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah kenapa Mazhab Hanafi membolehkan dan menganggap sah hukumnya perempuan i’tikaf di masjid dalam rumahnya, sedangkan Mazhab Syafi’i menganggap tidak sah hukumnya perempuan i’tikaf di masjid dalam rumahnya? Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Apa dalil yang digunakan oleh Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i tentang tempat i’tikaf bagi perempuan? (2) Apa penyebab terjadinya perbedaan pendapat antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i tentang tempat i’tikaf bagi perempuan? (3) Pendapat mana yang terkuat antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i tentang tempat i’tikaf bagi perempuan tersebut? Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu menelaah dan mengkaji kitab Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i. Setelah terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggunakan study komparatif. Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya perbedaan pendapat adalah: 1) berbeda dalam memaknai kata masjid pada surah al-Baqarah ayat 187. 2) berbeda dalam melihat tujuan (maqasid syar’iyyah) dari i’tikaf, Mazhab Hanafi memaknai i’tikaf di dalam rumah itu lebih banyak aspek maslahatnya bagi perempuan. Sedangkan Mazhab Syafi’i memandang i’tikaf di dalam masjid di dalam rumah tidak ada maslahatnya. 3) adanya pertentangan antara qiyas dan atsar. Pendapat terkuat menurut penulis adalah pendapat yang dikemukakan oleh Mazhab Hanafi bahwa hukumnya sah perempuan melakukan i’tikaf di masjid dalam rumahnya, hal ini mengingat seperti keadaan sebelumnya ketika virus corona melanda dunia, dan ini merupakan suatu maslahat bagi umat islam. Khususnya wanita dalam menjaga martabat diri dari fitnah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | I'tikaf Perempuan, Masjid dalam Rumah |
Subjects: | Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > I'tikaf |
Divisions: | Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Ruang Baca Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 10 Oct 2023 04:51 |
Last Modified: | 12 Oct 2023 07:22 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/16751 |
Available Versions of this Item
Actions (login required)
View Item |