Istiqomah, Asih (2023) Shalawat Dulang dalam Perayaan Maulid Nabi di Nagari Sungai Sariak Kecamatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman (Studi Living Qur'an). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG.
Text (Cover)
COVER SHALAWAT DULANG REPOSITORY.pdf - Published Version Download (883kB) |
|
Text (Bab 1)
BAB I REPOSITORY.pdf - Published Version Download (410kB) |
|
Text (Bab III)
BAB III REPOSITORY.pdf - Published Version Download (351kB) |
|
Text (Bab V)
BAB V REPOSITORY.pdf - Published Version Download (267kB) |
|
Text (Fulltext)
BAB 1-5 REPOSITORY.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya tradisi shalawat dulang di Nagari Sungai Sariak. Pembacaan shalawat yang diiringi dengan dulang merupakan hal yang menarik bagi penulis karena pembacaan shalawat yang dikolaborasikan dengan dulang merupakan hal yang unik sebagai media dakwah. Pelaksanaan shalawat dulang di Nagari Sungai Sariak dilakukan atas dasar perintah untuk senantiasa bershalawat yang terdapat dalam Surah Al-Ahzab/33: 56. Dengan adanya landasan tersebut dalam melaksanakan shalawat dulang maka fenomena tersebut menandakan adanya living Qur’an dalam kehidupan masyarakat di Nagari Sungai Sariak. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pelaksanaan shalawat dulang di Nagari Sungai Sariak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Data primer adalah masyarakat dan tokoh masyarakat Nagari Sungai Sariak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan; Pertama, pelaksanaan shalawat dulang terdiri dari tiga langkah yakni pembacaan badikia, makan bajamba, dan terakhir shalawat dulang pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB dengan membaca kitab Syaraf al-Anam yang dilakukan secara berganti-gantian oleh dua tim. Kedua, shalawat dulang dirintis dan dikembangkan oleh Syekh Burhanuddin (1646 M) yang mana merupakan mursyid Syattariyah sebagai media dakwah melalui kesenian yang terinspirasi dari kesenian rebana di Aceh. Adapun yang membawa shalawat dulang ini dari Ulakan ke Sungai Sariak adalah murid-murid beliau. Salah satunya yaitu Ungku Saliah yang hidup pada tahun 1887 M sehingga bisa dipastikan shalawat dulang berkembang di Sungai Sariak abad 19 M. Ketiga, makna dari pelaksanaan shalawat dulang dalam perayaan maulid Nabi di nagari Sungai Sariak mencakup sembilan poin yaitu sebagai ibadah, sebagai syiar agama, untuk menambah pengalaman dan ilmu bagi penonton, untuk mengulang kembali ajaran agama yang sebelumnya pernah dipelajari, adanya ketertarikan terhadap kesenian adat dari shalawat dulang, untuk memperluas relasi, sebagai hiburan, untuk memeriahkan acara, dan sebagai profesi. Dalam sumber lainnya disebutkan bahwa shalawat dulang berasal dari Malalo yang dibawa oleh Tuanku Musaji, J. Tuanku Limapuluh (1730-1930), dan Katik Rajo (1880-1960).
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Living Qur'an, Shalawat Dulang, Maulid Nabi |
Subjects: | Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan > Indeks Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ruang Baca FUSA |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 07:03 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 07:04 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/16563 |
Actions (login required)
View Item |