Ramadhan, Ramadhan (2023) Mimpi Nabi Yusuf dalam Al-Qur’an (Studi Penafsiran Q.S Yusuf Menurut Ibnu Katsir dan Buya Hamka)”. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (Cover sampai daftar isi)
Ramadhan. NIM 1815020116 .Cover sampai Daftar Isi.pdf - Published Version Download (3MB) |
|
Text (BAB I)
Ramadhan. NIM 1815020116 .BAB 1.pdf - Published Version Download (421kB) |
|
Text (BAB III)
Ramadhan. NIM 1815020116 .BAB 3.pdf - Updated Version Download (371kB) |
|
Text (BAB V)
Ramadhan. NIM 1815020116 .BAB 5.pdf - Published Version Download (259kB) |
|
Text (Fulltext)
Ramadhan. NIM 1815020116 .Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam penelitian ini, penulis memakai dua istilah dalam al-Qur’an tentang mimpi , yaitu al-ru'ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm. Dari istilah ini, muncul banyak ayat yang membahas tentang mimpi. Jadi fokus ayat dalam penelitian ini adalah Q.S Yusuf ayat 4-6, ayat 36-37, dan Q.S Yusuf ayat 43-49. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang sumber data primernya adalah al- Qur’an dan tafsir Ibnu Katsir karya Ibnu Katsir serta tafsir Al-Azhar karya Hamka. Teknik pengumpulan datanya dengan mengumpulkan, melacak serta melakukan perbandingan. Untuk Analisa datanya dengan analisis komparatif. di mana analisa komparasi sini digunakan dalam mencari suatu persamaan dan suatu perbedaan dari ke-2 mufassir. Hasil penelitian Q.S Yusuf tentang mimpi menurut Ibnu Katsir bahwa mimpi para nabi adalah wahyu. Mimpi juga merupakan sesuatu yang istimewa. Dalam artian, mimpi tidaklah dianggap sepenuhnya sesuatu yang tak nyata dan harus diabaikan begitu saja. Ada beberapa mimpi yang merupakan petunjuk dari Allah dan penting untuk diperhatikan secara seksama. Hasil penelitian Q.S Yusuf tentang mimpi menurut Buya Hamka bahwa tergambar sosok seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu, dan dia pun membutuhkan orang lain untuk mengetahui maksud mimpinya tersebut. Dilihat dari penafsirannya diatas Yusuf banyak meminta pendapat dari Ya’kub yaitu ayahnya sendiri. Persamaan dan perbedaan dari pendapat Ibnu Katsir dan Buya Hamka adalah Dilihat dari metode penafsirannya, keduanya sama-sama memakai metode tafsir tahlili. Tetapi yang membedakan adalah Ibnu Katsir menggabungkan metode tafsir tahlili dengan metode tafsir maudhu’i, sedangkan Hamka hanya menggunakan metode tafsir tahlili, tetapi Hamka menjelaskan tafsirnya menggunakan metode muqaran, yaitu dengan membandingkan antara ayat dengan ayat atau dengan hadis. Analisis komparatifnya dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut sama-sama membicarakan tentang mimpi yang dialami oleh Yusuf. Yang membedakan mungkin cara menjelaskannya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mimpi, Q.S Yusuf, Buya Hamka, Ibnu Katsir |
Subjects: | Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ruang Baca FUSA |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 06:39 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 06:49 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/16498 |
Actions (login required)
View Item |