Khairunnisa, Khairunnisa (2023) PENAFSIRAN AYAT AL-NAFS DALAM AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF ANTARA TAFSIR AL-JAILANI DAN TAFSIR AL-AZHAR). Skripsi thesis, FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA.
Text (Cover, Pengesahan, Persetujuan Pembimbing, Kata Pengantar, Daftara Isi,)
COVER.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (564kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version Download (483kB) |
|
Text (BAB V- DAFTAR PUSTAKA)
BAB V.pdf - Published Version Download (503kB) |
|
Text
A SKRIPSI FINAL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Penafsiran Ayat al-Nafs dalam al-Qur’an (Studi Komparatif Antara Tafsir al-Jailani dan Tafsir al-Azhar)”, ditulis oleh Khairunnisa, NIM 1915020042, Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuuddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang 2023. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan penafsiran antara tafsir al-Jailani dan al-Azhar terhadap ayat-ayat al-nafs yang berkaitan dengan tasawuf untuk itu penelitian ini menarik dilakukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran ayat al-nafs dalam al-Qur’an (studi komparatif antara tafsir al-Jailani dan al-Azhar). Oleh karena itu, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna al-nafs menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, makna al-nafs menurut Buya Hamka, persamaan dan perbedaan penafsiran antara Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dan Buya Hamka. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode muqarran (perbandingan), membandingkan antara penafsiran Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dan Buya Hamka. Penelitian ini menggunakan sumber primer berupa kitab tafsir al-Jailani dan tafsir al-Azhar. Sumber data sekunder berupa berbagai buku, jurnal, maupun hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penellitian ini menunjukkan bahwa: pertama, Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menafsirkan QS. Yusuf, nafs ammarah nafsu yang condong kepada kejahatan. QS. al-Qiyamah 2 Nafs lawwamah jiwa yang menyesal, jiwa tidak tergugah melihat kekuasaan Allah. QS. al-Fajr 27 Nafs muthmainnah jiwa yang istiqamah, mmaqam ridha. Kedua, Buya Hamka menafsirkan nafs ammarah nafsu yang mendorong manusia berbuat hal yang mungkar tanpa pertimbangan akal. Nafs lawwamah nafsu yang merasa berdosa. Selanjutnya menafsirkan nafs muhtmainnah ialah jiwa yang tenang, senantiasa menerima segala ketentuan dari Allah Swt. Ketiga, perbedaan dan persamaan pernafsiran Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menafsirkan nafs ammarah yakni agar manusia mematikan nafsu yang ada didalam diri mereka. Sedangkan Buya Hamka nafsu yang harus menggunakan akal sebagai penimbang. Kemudian nafs lawwamah al-Jailani menafsirkan sebagai jiwa yang tidak tergerak akan kekuasaan Allah. Sedangkan Buya Hamka jiwa yang menyesal setelah berpikir. Nafs muthmainnah menurut al-Jailani nafs yang mencapai maqam ridha. Sedangkan Buya Hamka mengatakan nafs yang berhasil melewati nafsu rendah. Kata Kunci: al-Nafs, Tafsir al-Jailani, Tafsir al-Azhar.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | al-Nafs, Tafsir al-Jailani, Tafsir al-Azhar. |
Subjects: | Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan > Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ruang Baca FUSA |
Date Deposited: | 12 Oct 2023 06:17 |
Last Modified: | 12 Oct 2023 06:17 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/16177 |
Actions (login required)
View Item |