Ningsih, Silvi Widya (2023) AKIBAT HUKUM DARI CERAI TALAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN IKRAR TALAKNYA (Studi Kasus di Pengadilan Agama Padang Kelas IA). Skripsi thesis, FAKULTAS SYARIAH.
Text (Cover, Abstrak dan Pengesahan)
Cover.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version Download (913kB) |
|
Text (BAB V-DAFTAR PUSTAKA)
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (460kB) |
|
Text (Full Text)
Skripsi Full tex Silvi Widya Ningsih 1913010136.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “AKIBAT HUKUM DARI CERAI TALAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN IKRAR TALAKNYA (Studi Kasus di Pengadilan Agama Padang Kelas IA)”. Oleh SILVI WIDYA NINGSIH, NIM.1913010136. Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Adapun yang melatarbelakangi penilitian ini adalah di Pengadilan Agama tercatat ada 88 permohonan cerai talak yang di kabulkan hakim Pengadilan Padang. Akan tetapi suami tidak datang pada hari pelaksanaan ikrar talak, sedangkan untuk melaksanakan cerai talak suami harus mengikrar talaknya. Hal ini menjadi dilema bagi istri yang menunggu kepastian hukum terkait statusnya yang tidak jelas disebabkan ikrar talak yang tidak dilaksanakan tadi. Pertanyaan penelitian: (1) apa alasan suami enggan membacakan ikrar talaknya di Pengadilan Agama Padang Kelas IA? (2) apa akibat hukum dari putusan cerai talak yang tidak dilaksanakan ikrar talaknya? Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini penulis menggunakan penelitian empiris. Adapun hasil dari penelitian ini adalah (1) alasan suami tidak membacakan ikrar talaknya karena mereka tidak bisa memenuhi kewajibannya terhadap istrinya. Walaupun telah diberikan waktu selama 6 bulan tetap saja suami tidak datang untuk membacakan ikrar talaknya karena alasan tidak bisa memenuhi kewajibannya (2) akibat hukum dari putusan ikrar talak yang tidak dilaksanakan ikrar talaknya yaitu putusan menjadi batal demi hukum dan suami atau pemohon tidak boleh mengajukan perceraian dengan alasan yang sama, suami tetap berkewajiban memberikan nafkah kepada anak dan istrinya, suami tidak boleh melaksanakan perkawinan baru sebelum perceraian yang sebelumnya resmi dan sudah tercatat di Pengadilan Agama, istri yang tidak terima atau merasa dirugikan maka istri dapat mengajukan gugatan cerai dengan perkara baru dalam perkara cerai gugat, jika dalam masa menunggu ikrar talak dilaksanakan, suami tidak kembali kepada istri dan suami lalai memberikan nafkah anak dan nafkah istri. Maka ini termasuk kepada penelantaran anak dan istri, hal ini dapat diajukan ke pihak berwajib mengenai penelantaran sesuai dengan isi Pasal 9 Undang-Undang KDRT
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ikrar Talak, Hukum, suami istri |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Ruang Baca Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 09 Oct 2023 04:10 |
Last Modified: | 09 Oct 2023 04:10 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/15768 |
Actions (login required)
View Item |