Tahapan Berduka (Grief) Nabi Ya'qub dalam Al-Qur'an

Al-Anshari, Atia (2023) Tahapan Berduka (Grief) Nabi Ya'qub dalam Al-Qur'an. Skripsi thesis, FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA.

	Text (BAB I) BAB I REVISI 2.pdf - Published Version Download (767kB)
	Text (BAB III) BAB III REVISI 2.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB IV DAN DAFTAR PUSTAKA) BAB IV REVISI DAFPUS.pdf - Published Version Download (568kB)
	Text (Skripsi full) SKRIPSI FUUL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)
	Text (COVER) Atia Al Anshari COVER.pdf - Published Version Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari kisah Nabi Ya’qub dalam surah Yusuf yang memiliki aspek psikologi. Penelitian kisah dalam surah Yusuf sudah banyak dilakukan terkait dengan aspek bahasa, pendidikan, dan sebagainya terutama yang membahas Nabi Ya’qub. Penelitian ini fokus dalam pembahasan terhadap tahapan berduka (grief) Nabi Ya’qub dalam surat Yusuf yang bermula ketika beliau kehilangan Yusuf yang merupakan anak yang paling dicintai. Maka diperlukan kajian dengan sudut pandang dari al-Qur’an dari persoalan dengan menganalisa tahapan berduka (grief) Nabi Ya’qub. Fokus penelitian yaitu; 1) Tahapan berduka (grief) Nabi Ya’qub dalam surah Yusuf, 2) Hikmah dari tahapan berduka (grief)Nabi Ya’qub. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research). Data primer dari penelitian ini bersumber dari al-Qur’an yakni ayat-ayat yang berkaitan dengan kisah Nabi Ya’qub dalam surah Yusuf, beberapa kitab tafsir dan buku psikologi. Sedangkan data sekunder adalah data yang penulis peroleh dari buku, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan metode pendekatan tafsir tahlili. Analisis data penelitian yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian yaitu: Nabi Ya’qub mengalami beberapa tahapan berduka (grief) yang menggambarkan proses emosional yang mirip dengan tahapan-tahapan tersebut fenomena dalam jiwanya yaitu: 1) Denial (Penyangkalan). Nabi Ya’qub menyangkal bahwa Yusuf diterkam serigala, namun satu yang pasti bahwa ia telah kehilangan Yusuf putra yang paling ia cintai. Allah menginformasikan ke dalam hati Nabi Ya’qub bahwa darah itu bukanlah darah Yusuf. 2) Anger (Kemarahan). Pada tahap anger (kemarahan) yang dialami oleh Nabi Ya’qub tampak ketika ia mendapatkan kabar dari anak-anaknya bahwa Bunyamin yang juga lepas darinya, Nabi Ya’qub langsung mengingat kehilangan Yusuf padahal sudah bertahun-tahun lalu, saat itulah puncak kesedihan serta amarahnya. Nabi Ya'qub menyalahkan mereka karena perbuatan mereka yang telah lalu terhadap Yusuf. 3) Bargaining (Penawaran). Kehilangan yang dialami oleh Nabi Ya’qub secara eksplisit tidak menjelaskan tawar-menawar yang dilakukannya. Namun Nabi Ya’qub senantiasa berdo’a dan mengadukan segala kesusahan dan kesedihannya hanya kepada Allah. Nabi Ya’qub yakin apa yang di sisi Allah adalah yang terbaik sehingga ia menerimanya dengan lapang dan sabar. Tidak ada tawar-menawar sehingga tidak keluar dari mulutnya kata “seandainya”. 4) Depression (Depresi). Pada tahap ini Nabi Ya’qub mengalami kesedihan yang mendalam setelah anak-anakanya menuturkan bahwa Bunyamin ditahan pemerintah Mesir serta anak tertua yang juga tak mau pulang. Kehilangannya yang kali kedua ini merupakan puncak dari segala ujian yang dialami oleh Nabi Ya’qub sehinggal matanya tidak kuat menahan kesedihan, sehingga selaput matanya menjadi putih atau buta, karena air mata yang bertahun-tahun tertahan, atau tidak ada air mata yang akan dikeluarkan lagi. 5) Acceptance (Penerimaan). Pada tahap acceptance (penerimaan) yang dialami oleh Nabi Ya’qub, setelah mengalami puncak kesedihannya selama puluhan tahun dengan shabrun jamil (sabar yang indah) menerima ketentuan-Nya, Allah mengirimkan ilham bahwa benar Yusuf masih hidup. Diantara hikmah dari tahapan berduka (grief) Nabi Ya’qub yang dapat dijadikan pelajaran yaitu kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan, berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah, serta optimis dan berharap yang baik.

Actions (login required)

View Item