Tradisi Batalam Di Kelurahan Koto Baru Payakumbuh

Putri Dwi, Salsabila (2023) Tradisi Batalam Di Kelurahan Koto Baru Payakumbuh. Skripsi thesis, FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA.

[img] Text (Cover)
Cover_ Salsabilla Dwi Putri.pdf - Published Version

Download (377kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I Salsabilla.pdf - Published Version

Download (348kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III salsabila.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB V dan Daftar Pustaka)
BAB IV salsabila.pdf - Published Version

Download (236kB)
[img] Text (Full Version)
SKRIPSI salsabila dwi putri.pdf - Published Version

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Tradisi Batalam Di Kelurahan Koto Baru Payakumbuh”, disusun oleh Salsabila Dwi Putri, NIM 1911020022, Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana sejarah tradisi Batalam?, kemana saja tradisi Batalam ini dibawa?, bagaimana pandangan masyarakat terhadap tradisi Batalam?. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejarah Talam, menganalisis penggunaan Talam, mengemukakan pandangan masyarakat terhadap Talam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan antropologi. Langkah-langkah metode penelitian sejarah yang digunakan dalam penelitian ini adalah heuristik, kritik sumber, sintesis dan historiografi. Sejarah Batalam di Kelurahan Koto Baru dimulai dari pencarian alat alternatif dalam membawa makanan untuk setiap acara adat. Talam digunakan dalam batalam disepakati setelah perembukan yang dilakukan oleh ninik mamak bertujuan agar mendapatkan jalan keluar dari permasalahan tersebut. Belum ada bukti jelas kapan dilakukannya perembukan dan keluarnya hasil kesepatakan, namun sudah ada penggunaan Talam/ Batalam pertama kali digunakan diperkirakan sekitar tahun 1942 yang dinamakan Talam Ayuk-Ayuk. Seiring berjalannya zaman, terjadi perubahan terhadap Batalam dimana Talam yang digunakan perubahan baik dari segi bentuk Talam dan cawan yang digunakan. Acara adat tersebut berupa acara pernikahan, khitanan, aqiqah, kematian dan Batagak Penghulu. Penggunaan Talam dalam acara adat sama, tetapi yang membedakannya adalah pengisian/makanan yang dibawa dalam acara yang dihadiri. Setiap acara tersebut, makanan yang dibawa setiap acara berbeda yang membuat makanan tersebut harus ada dalam acara. Selain itu, Talam mendapatkan posisi yang istimewa dalam masyarakat, dimana masyarakat bersama-sama untuk melestarikan salah satu warisan nenek moyang Minangkabau khususnya di Kelurahan Koto Baru. Masyarakat bahkan tokoh masyarakat Kelurahan Koto Baru dominan menolak jika tradisi Batalam ini dihapuskan bahkan digantikan oleh apapun. Hal tersebut terjadi disebabkan adanya keinginan mengganti dengan sejumlah uang. Walaupun belum secara keseluruhan masyarakat yang melakukannya, tetapi ini sudah menjadi salah satu faktor pudarnya suatu tradisi kebudayaan yang ada dalam nagari khusunya di Keluarah Koto Baru.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Batalam, Talam, fungsi, pandangan
Subjects: D History General and Old World > D History (General) > D051 Ancient History
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Ruang Baca FAH
Date Deposited: 05 Oct 2023 02:04
Last Modified: 05 Oct 2023 02:04
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/14992

Actions (login required)

View Item View Item