Tradisi Semaan Al-Qur'an Bagi Masyarakat Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan Kabupaten Solok Selatan (Studi Living Qur'an)

Rahimi, Suci Ulya (2023) Tradisi Semaan Al-Qur'an Bagi Masyarakat Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan Kabupaten Solok Selatan (Studi Living Qur'an). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover)
Cover Suci Ulya.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (Bab 1)
BAB I WATERMARK.pdf - Published Version

Download (687kB)
[img] Text (Bab 3)
BAB III WATERMARK.pdf - Published Version

Download (633kB)
[img] Text (Bab 5)
BAB V, DAFTAR PUSTAKA WATERMARK.pdf - Published Version

Download (441kB)
[img] Text (Fulltext)
FULL TEXT WATERMARK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Tradisi Semaan Al-Qur’an di Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan Kabupaten Solok Selatan ini dilatarbelakangi oleh adanya ketimpangan santri TPQ Thoriqotul Hidayah dalam membaca Al-Qur’an, seperti tidak tepatnya tajwid dan makharijul huruf. Mengetahui hal tersebut Bapak Muhammad Jazuli selaku guru TPQ tersebut memiliki keinginan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an santri TPQ Thoriqotul Hidayah tersebut dengan menjadikan tradisi semaan Al-Qur’an sebagai metode pembelajaran Al-Qur’an di TPQ Thoriqotul Hidayah. Tradisi semaan Al-Qur’an di daerah tersebut memiliki beberapa keunikan. Pertama, kegiatan semaan Al-Qur’an di Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan Kabupaten Solok Selatan ini diikuti oleh berbagai kalangan, seperti santri TPQ, wali santri serta masyarakat sekitar. Kedua, waktu pelaksanaan kegiatan semaan Al-Qur’an tersebut juga unik, yakni setiap rabu pon atau setiap sekali 35-36 hari. Dengan kurun waktu pelaksanaan semaan Al-Qur’an yang cukup dekat itu, menunjukkan bahwa tradisi semaan ini memiliki arti penting bagi masyarakat. Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa tradisi semaan Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk dari living qur’an yangp erlu digali. Untuk itu penelitian ini menarik untuk dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui motif Masyarakat Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan Kabupaten Solok Selatan mengikuti tradisi semaan Al-Qur’an, untuk mengetahui prosesi tradisi semaan Al-Qur’an di TPQ Thoriqotul Hidayah serta untuk mengetahui makna tradisi semaan Al-Qur’an bagi Masyarakat Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi dengan menggunakan pendekatan Living Qur’an. Pendekatan ini digunakan untuk memahami bagaimana Masyarakat Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan Kabupaten Solok Selatan ini menghidupkan Al-Qur’an serta untuk memahami makna tradisi semaan Al-Qur’an bagi masyarakat jorong pincuran tujuh nagari lubuk gadang selatan kabupaten solok selatan. Adapun data dalam penelitian ini yaitu, pertama motif masyarakat Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan Kabupaten Solok Selatan mengikuti tradisi semaan Al-Qur’an. Kedua, prosesi tradisi semaan Al-Qur’an di TPQ Thoriqotul Hidayah. Ketiga, makna tradisi semaan Al-Qur’an bagi masyarakat Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan Kabupaten Solok Selatan. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini di peroleh melalui 3 cara. Pertama, berasal dari wawancara dengan beberapa informan seperti guru TPQ Thoriqotul Hidayah yang juga pelopor tradisi Semaan Al-Qur'an di Jorong Pincuran Tujuh, tokoh masyarakat, santri TPQ, serta masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan Semaan Al-Qur'an tersebut. Kedua, observasi (mengamati secara lagsung) prosesi tradisi Semaan Al-Qur’an di Jorong Pincuran Tujuh tersebut. Ketiga, dokumentasi berupa foto rangkaian kegiatan Semaan Al-Qur’an dari awal sampai akhir. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa motif Masyarakat Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan mengikuti tradisi semaan Al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua yaitu motif sebab dan motif tujuan. Adapun motif sebab meliputi, dakwah islamiyah, tradisi semaan merupakan tradisi yang bernilai posistif dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari serta kewajiban sebagai santri TPQ Thoriqotul Hidayah. Adapun motif tujuan meliputi, memahami ajaran islam dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki bacaan Al-Qur’an, meningkatkan kualitas hafalan dan memotivasi masyarakat untuk belajar Al-Qur’an, serta memupuk ukhuwah islamiyah. Prosesi tradisi semaan Al-Qur’an di TPQ Thoriotul Hidayah ini dibagi menjadi tiga aspek, yaitu “pra prosesi” yang merupakan himpunan persiapan menjelang tradisi semaan Al-Qur’an, “saat prosesi” yang merupakan rangkaian kegiatan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibaca bergantian oleh qariin setiap juznya dimulai dari juz ke-1 sampai ke-30, serta “pasca prosesi” yang merupakan rangkaian kegiatan setelah tradisi semaan Al-Qur’an dilaksanakan. Makna tradisi semaan Al-Qur’an bagi Masyarakat Jorong Pincuran Tujuh Nagari Lubuk Gadang Selatan terdiri dari dua macam yaitu makna subyektif dan makna obyektif. Makna subyektif tersebut terdiri dari nilai spiritual dan nilai sosial. Begitu pula dengan makna obyektif yang terdiri dari nilai ekonomi dan edukasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Semaan Al-Qur'an, Living Qur'an
Subjects: Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan > Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ruang Baca FUSA
Date Deposited: 12 Oct 2023 01:50
Last Modified: 12 Oct 2023 01:50
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/14947

Actions (login required)

View Item View Item