Sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo: Menelusuri Sejarah yang Hilang dalam Masyarakat Kerinci

Sandra, Yova (2023) Sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo: Menelusuri Sejarah yang Hilang dalam Masyarakat Kerinci. Masters thesis, PASCASARJANA.

[img] Text (COVER, ABSTRAK, DAN PENGESAHAN TESIS YOVA SANDRA)
TESIS_YOVA SANDRA_COVER_ABSTRAK_PENGESAHAN.pdf - Published Version

Download (531kB)
[img] Text (TESIS YOVA SANDRA BAB I)
TESIS_YOVA SANDRA_BAB I.pdf - Published Version

Download (356kB)
[img] Text (TESIS YOVA SANDRA BAB III)
TESIS_YOVA SANDRA_BAB III.pdf - Published Version

Download (302kB)
[img] Text (TESIS YOVA SANDRA BAB VI-DAFTAR PUSTAKA)
TESIS_YOVA SANDRA_BAB VI_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (447kB)
[img] Text (TESIS YOVA SANDRA FULL TEXT)
TESIS-YOVA SANDRA-FULLTEX_FINISH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Tesis dengan judul Sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo: Menelusuri Sejarah yang Hilang dalam Masyarakat Kerinci disusun oleh Yova Sandra, NIM. 2120060002, mahasiswa Magister Sejarah Peradaban Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Permasalahan dalam penelitian ini ialah mengapa sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo hilang dari masyarakat Kerinci. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisa dan merekonstruksi proses, faktor penyebab, dan dampak hilangnya sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo yang ada di Kerinci pasca kemerdekaan Indonesia. Dalam mengkaji tesis ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat langkah yakni heuristik, kritik sumber, sintesis, dan historiografi, dibantu dengan penggunaan teori hegemoni Gramsci dan pendekatan filologi. Hasil yang didapat menjelaskan mendapo sebagai sistem Pemerintahan Tradisional menjadi simbol kultural masyarakat Kerinci, mulai terusik keberadaannya sejak zaman Kolonial Belanda, puncaknya setelah kemerdekaan Indonesia. Hilangnya sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo disebabkan oleh adanya faktor eksternal seperti kedatangan Kolonial Belanda dengan kepentingannya melakukan hegemoni terhadap masyarakat Kerinci. Hal yang serupa terjadi pada masa pendudukan Pemerintahan Militer Jepang dan setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaan. Sebagai upaya stabilisasi perpolitikan di Indonesia Pemerintahan Pusat mengeluarkan kebijakan sentralisasi dan uniformitas sistem pemerintahan, seperti pada tahun 1950 Presiden Soekarno memberlakukan Pemerintahan Wilayah dan masa kepemimpinan Presiden Soeharto dengan menerapkan sistem Pemerintahan Daerah dan sistem Pemerintahan Desa. Kebijakan ini diikuti Surat Keputusan Gubernur Tingat I Provinsi Jambi tentang Pemberhentian Pasirah Kepala Marga/ Kepala Kampung/ Kepala Mendapo pada tahun 1982. Sedangkan faktor internal penyebab hilangnya sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo ialah belum adanya perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk mempertahankan sistem Pemerintahan Mendapo, adanya dukungan dari sebagian masyarakat yang awalnya tidak menganut sistem Pemerintahan Mendapo untuk pemberlakuan sistem Pemerintahan Desa dan adanya anggapan mendapo merupakan buatan Pemerintah Hindia Belanda. Hilangnya sistem Pemerintahan Mendapo berdampak melemah dan hilangnya nilai-nilai adat-istiadat dan nilai demokrasi komunitarian sebagai simbol kultural masyarakat Kerinci. Diperparah dengan hilangnya mendapo dari memorial kolektif masyarakat Kerinci yang menuai berbagai respon dari masyarakat Kerinci.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: sistem pemerintahan tradisional, mendapo, kerinci, pasca kemerdekaan
Subjects: D History General and Old World > D History (General) > D051 Ancient History
D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Magister > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Pusat Riset Pascasarjana
Date Deposited: 04 Jan 2024 03:42
Last Modified: 04 Jan 2024 03:42
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/14561

Actions (login required)

View Item View Item