Zulfidri, Zulfidri (2023) Maf'ul Muthlaq Didahului Oleh Kata Haqq Dalam Al-Qur'an Dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (Cover)
Cover smpai dftar isi Zulfidri.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (993kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB IV-Daftar Pustaka)
BAB IV-Daftar Pustaka Zulfidri S. Ag .pdf - Published Version Download (483kB) |
|
Text (Fulltext)
SKRIPSIII FULL TEXT Zulfidri.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Al-Quran memiliki banyak keunikan, salah satunya dari segi bahasa.Dalam ilmu nahwu salah satu fungsi maf’ul muthlaq adalah untuk menguatkan makna dari fi’ilnya dan tidak perlu lagi penambahan kata haqq, akan tetapi al-Qur’an memunculkan yang berbeda yaitu adanya penambahan kata haqq sebelum maf’ul muthlaq dan ini hanya terdapat pada Q.S al-Baqarah/2:121, Q.S Ali Imran/3: 102, Q.S al-Hajj/22: 74 dan 78, Q.S al-An’am/6: 91, dan Q.S az-Zumar/39: 67. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran haqqa tilawatih, haqqa tuqatih, haqqa qadrih dan haqqa jihadih pada enam ayat di atas. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Dalam kajiannya, penelitian ini menggunakan metode tafsir mauwdhu’i yaitu metode penafsiran ayat al-Quran dengan mengumpulkan ayat yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama, kemudian dilakukan analisis mendalam terhadap ayat tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan studi Pustaka (library research). Penelitian menggunakan data primer berupa al-Quran dan data sekunder berupa kitab-kitab tafsir dan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan; Pertama, penafsiran haqqa tilawatih, yaitu apabila seseorang membaca al-Qur’an dengan totalitas maka dia akan merasakan nikmat iman sehingga tidak akan mudah untuk dibujuk mengikuti agama lain. Kedua, penafsiran haqqa tuqatih pada surah Ali Imran menjelaskan batas akhir dan puncak takwa yang sebenarnya. Bentuk takwa kepada Allah yaitu dengan menaati Allah dan menjauhi larangan-Nya serta berupaya untuk senantiasa mengingat Allah dimanapun berada. Ketiga,penafsiran haqqa qadrih pada surah al-An’am:91 adalah mereka mempersekutukan Allah dan durhaka kepada-Nya padahal bumi dan seluruh isinya berada di genggaman Allah. Kemudian haqqqa qadrih pada surah al-Hajj: 74 merupakan pernyataan mengenai kekuatan Allah yang memberi ancaman tegas bagi orang yang tidak Mengagungkan-Nya. Sedangkan haqqqa qadrih pada surah az-Zumar: 67 membicarakan tentang orang yang masih enggan mengakui kekuasaan Allah padahal sudah jelas seluruh yang ada di bumi milik Allah. Keempat, penafsiran haqqa jihadih adalah bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Allah swt dan tidak takut untuk berjuang di jalan Allah dan menegakkan shalat sebagai wujud kehambaan diri kepada Allah, serta selalu megendalikan diri dan selalu beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya dengan niat semata-mata karena Allah Swt. Kata kunci: Maf’ul muthlaq, haqq
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Maf’ul muthlaq, haqq |
Subjects: | Agama Islam Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan > Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ruang Baca FUSA |
Date Deposited: | 06 Oct 2023 08:25 |
Last Modified: | 06 Oct 2023 08:25 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/13949 |
Actions (login required)
View Item |