PELAKSANAAN SHALAT HADIAH DI KABUPATEN KERINCI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Aziz, Abdul and Ikhwan, Ikhwan and Efrinaldi, Efrinaldi (2014) PELAKSANAAN SHALAT HADIAH DI KABUPATEN KERINCI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Masters thesis, Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

[img] Text
DAFTAR ISI & TABEL.doc

Download (32kB)
[img] Text
ABSTRAK & LAMP.doc

Download (77kB)
[img] Text
BAB 1.doc

Download (135kB)
[img] Text
BAB 2 Abdul Aziz.doc
Restricted to Repository staff only

Download (191kB)
[img] Text
BAB 3.doc

Download (140kB)
[img] Text
BAB 4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (261kB)
[img] Text
BAB 5.doc

Download (104kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA BARU.doc
Restricted to Repository staff only

Download (95kB)

Abstract

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana alasan syar’i masyarakat dan ulama Kabupaten Kerinci dalam melaksanakan shalat hadiah dan siapa tokoh/ulama pertama yang menganjurkan melaksanakan shalat hadiah tersebut di Kabupaten Kerinci serta bagaimana hukum melaksanakan shalat hadiah menurut hukum Islam Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. untuk menjelaskan tentang pelaksanaan shalat hadiah di Kabupaten Kerinci. 2. untuk mengetahui alasan masyarakat dan ulama Kabupaten Kerinci tentang pelaksanaan shalat hadiah. 3. Untuk menjelaskan tentang pelaksanaan shalat hadiah menurut hukum Islam. Penelitian ini bercorak sosialogis- empiris suatu studi lapangan yang lebih mengandalkan hasil wawancara schedule di mana penulis telah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan rumusan masalah yang telah penulis tetapkan, selain itu penulis juga menggunakan studi kepustakaan sekaligus untuk mengambil kesimpulan akhir yang berdasarkan pada pandangan hukum Islam Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa shalat hadiah di Kabupaten Kerinci sering juga disebut dengan shalat hidiah. Pelaksanan shalat hadiah/hidiah di Kabupaten Kerinci, terdiri dari 3 bentuk, antara lain : 1. Pelaksanaan shalat hadiah dilakukan selama 1 malam, yaitu malam yang pertama setelah kematian yang di laksanakan di rumah orang yang baru meninggal atau di rumah ahli waris. Hal ini dilakukan umumnya dalam Kecamatan Keliling Danau, sebahagian dari Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Bukit Kerman. Tokoh yang mengembangnya adalah H. Idris. 2. Pelaksanaan shalat hadiah dilakukan sejak malam pertama sampai malam ketiga tergantung kepada permohonan ahli waris yang dilakukan di rumah dan di masjid atau di mushalla secara berjamaah. Hal ini terdapat dalam Kecamatan Setinjau Laut seperti desa Ambai, desa Penawar, dan 12 (dua belas) desa yang ada dalam Kecamatan Tanah Kampung. Tokoh yang mengembangkannya adalah syekh Mohd Sekin dan H. Mukhtar Ambai. 3. Pelaksanaan shalat hadiah dilakukan sejak malam pertama sampai malam ketujuh bahkan sampai malam ke14 selama 2 minggu berturut-turut, hal ini dilakukan secara berjamaah dan sendiri-sendiri. Kelompok ini beranggapan bahwa tidak ada ketentuan dalam shalat hadiah asal seseorang tersebut mampu mengerjakannya maka ia boleh saja melakukannya, bahkan ada yang menambah melaksanakannya seperti pada malam-malam tertentu, malam ke 40 hari, malam ke 100 hari dan lainnya. Tokoh yang mengembangkan adalah H. Mufaqqih Riang dan H. Said Syatari . Adapun alasan masyarakat dan ulama dalam melaksanakan shalat hadiah antara adalah : 1. Shalat hadiah ini sudah dilaksanakan bertahun-tahun bahkan sudah menjadi tradisi, hal ini dilakukan karena ulama-ulama sebelum mereka melaksanakannya, sebab umumnya mereka adalah ulama-ulama besar yang pernah belajar agama di Makkah, karena ulama terdahulu melaksanakannya dan mereka dianggap panutan, maka masyarakatpun mengamalkannya 2. Pelaksanaan shalat hadiah dilakukan karena memiliki dasar/ hadis dari buku fiqih, baik yang berbahasa Arab seperti kitab Nazahatul al- Majalis, Nihayah al- Zain, Risalah al-Kubro, dan ada pula kitab yang ditulis dengan bahasa melayu oleh Ulama-ulama Kerinci, seperti Risalah al-Mardiah, karangan H. Mukhtar Ambai, Sabil al-Huda, karangan H. Said Syatari. dan kitab yang berbahasa Indonesia. Oleh karena sudah banyak kitab yang menerangkan maka para ulama dan masyarakat mengamalkannya, mereka tidak memandang apakah hadis tersebut berkwalitas shahih atau dhaif, maudhu’. Pandangan hukum Islam terhadap shalat hadiah adalah merupakan aktifitas yang tidak sesuai dengan hukum Islam karena tidak mempunyai dasar hukum yang kuat. Shalat sunat hadiah tersebut tidak terdapat dalam kitab-kitab fiqih yang standar dalam mazhab arba’ dan dalam kitab fiqih dalam kalangan Syafiiyyah. Kitab – kitab fiqih yang membicarakan shalat hadiah adalah kitab fiqih yang umumnya dikarang oleh para ahli-ahli ibadah, tasauf, hal ini sebagai mana diungkapkan oleh syekh Qatbul Arifin Ghawsil Wasilin, Abi Sa’id al-Khodimi, dalam Barakat al-Muhammadiyah, “Kebanyakan hadis-hadis yang dipergunakan ahli-ahli tasauf (ahli ibadah) adalah menggunakan hadis-hadis yang berkwalitas da’if , sebab mereka menyangka baik hadis-hadis tersebut karena itu mereka menerima riwayat-riwayat yang berasal dari orang-orang yang fasik, cacat, tidak terdapat sanadnya dan orang yang zhalim. Sedangkan ahli-ahli hadis tidak dapat menerima ( hadis yang cacat, tidak diketahui sanad, yang datang dari orang yang fasik dan zhalim. ). Hadis yang dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan hadiah adalah hadis yang maudhu, hadis palsu, yang tidak mempunyai sanad dan rawi. Ditinjau dari aspek ilmu ushul fiqih perbuatan ini termasuk kepada urf fasid. Menurut penulis perbuatan ini dapat disebut dengan perbuatan bid’ah sesuatu amalan yang dibuat-buat yang disandarkan kepada Nabi. Sedangkan hukum asal dari segala perbuatan ibadah adalah taufiqi yaitu mengikuti petunjuk dari Nabi. Oleh karena itu Hukum mengamalkan shalat hadiah adalah haram secara mutlak.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Shalat, Kabupaten Kerinci, Hukum Islam
Subjects: Psicology Teology Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education
Depositing User: Mrs Lailatur Rahmi
Date Deposited: 07 Nov 2016 23:59
Last Modified: 23 Aug 2022 01:22
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/137

Actions (login required)

View Item View Item