METODE TABLIGH DALAM KEGIATAN WIRID REMAJA DI MASJID BAITUL 'ARAFAH KELURAHAN BANUARAN KECAMATAN LUBUK BEGALUNG (STUDI TERHADAP RETORIKA MUBALIGH)

GINA, OKVISANDI (2018) METODE TABLIGH DALAM KEGIATAN WIRID REMAJA DI MASJID BAITUL 'ARAFAH KELURAHAN BANUARAN KECAMATAN LUBUK BEGALUNG (STUDI TERHADAP RETORIKA MUBALIGH). Skripsi thesis, UIN IB Padang.

Preview	Text (cover,abstrak,persetujuan) cover, abstrak persetujuan.pdf - Published Version Download (504kB) | Preview
	Text (bab 1) 08 BAB I.pdf - Published Version Download (492kB)
	Text (bab 2) 09 BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (523kB)
Preview	Text (bab 3) 10 BAB III.pdf - Published Version Download (123kB) | Preview
	Text (bab 4) 11 BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (350kB)
	Text (bab 5) 12 BAB V.pdf - Published Version Download (111kB)
Preview	Text (daftar pustaka) 13 Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (163kB) | Preview
	Text (full gabungan skripsi) full gabungan skripsi tri.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi yang berjudul Metode Tabligh Dalam Kegiatan Wirid Remaja di Masjid Baitul ‘Arafah Kelurahan Banuaran Kecamatan Lubuk Bagaluang Kota Padang (Studi Analisis Terhadap Retorika Muballigh). Disusun oleh Gina Okvi Sandi, NIM 1312010128, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Imam Bonjol Padang Tahun 2018. Penelitian ini mengkaji tentang retorika muballigh dalam menyampaikan materi dakwah kepada peserta kegiatan Wirid Remaja di Masjid Baitul ‘Arafah Kelurahan Banuaran Kecamatan Lubuk Bagaluang Kota Padang. Hal ini dilatarbelakangi oleh kasus-kasus yang melibatkan remaja di dalamnya, seperti salah pergaulan, penggunaan narkotika dan obat terlarang lainnya. Ini semua tentunya terjadi karena kurangnya ilmu-ilmu agama yang ada di dalam dirinya. Karena itulah, diadakannya kegiatan Wirid Remaja dengan harapan akan dapat merubah pola pikir remaja dan menjadikannya pribadi yang lebih baik lagi. Hal ini tentunya bukan hanya muncul sendiri dari diri remaja tersebut, bagaimana cara seorang muballigh yang menjadi da’i untuk bisa memberikan materi dakwah (tabligh) kepada para remaja selaku mad’u. Hal ini dapat dilihat dari metode yang digunakan, retorika, diksi dan gaya bahasa dari Muballigh tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan turun langsung ke lapangan untuk mengamati jalannya kegiatan Wirid Remaja tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara langsung dengan subjek penelitian yaitu peserta Wirid Remaja, pembina Wirid Remaja, dan tentunya Pengurus Masjid. Setelah itu penulis mengumpulkan data-data yang didapatkan dalam bentuk tulisan, kemudian diolah dengan proses klasifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, bahwa dalam menyampaikan tabligh, muballigh menggunakan metode-metode yang memiliki unsur-unsur retorika, diksi dan gaya bahasa. Metode yang paling banyak digunakan oleh mubaligh adalah ceramah, metode tanya jawab, dan metode diskusi. Dalam penerapan metode tersebut, para mubaligh berpedoman pada al-Qur’an dan Sunnah. Diksi yang digunakan oleh para mubaligh dalam menyampaikan materi tabligh yaitu kata repetisi dan penekanan, serta dengan menggunakan kata-kata yang lembut dan mudah dipahami, serta tidak menyinggung perasaan orang yang mendengarkannya. Sedangkan gaya bahasa yang banyak digunakan oleh Muballigh adalah bahasa-bahasa yang khas dan dapat menarik perhatian, apalagi di kalangan peserta Wirid Remaja yang berada di tingkat SLTP dan SLTA, dimana pada masa-masa ini adalah fase kehidupan penentuan jati diri mereka. Gaya bahasa pengulangan (repetisi) mubaligh akan dapat memberikan penekanan yang lebih terhadap peserta Wirid Remaja. Dengan demikian, apa yang disampaikan oleh para Muballighj akan cepat ditangkap dan lama tinggal di ingatan mereka, sehingga dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Actions (login required)

View Item