Aftaviany, Reza (2023) Sejarah Perbedaan Penerapan Awal Bulan Qamariyah Oleh Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah Kota Padang (1985- 2022). Skripsi thesis, FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA.
Text (cover, abstrak, pengesahan)
Reza Aftaviany_1911020067_Cover,Abstrak,Pengesahan.pdf - Published Version Download (778kB) |
|
Text (Bab I)
Reza Aftaviany_1911020067_BAB I.pdf - Published Version Download (501kB) |
|
Text (Bab III)
Reza Aftaviany_1911020067_BAB III.pdf - Published Version Download (936kB) |
|
Text (Bab IV dan Daftar Pustaka)
Reza Aftaviany_1911020067_BAB IV.pdf - Published Version Download (802kB) |
|
Text (Full Text)
Reza Aftaviany_1911020067_Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang proses perbedaan awal Bulan Qamariyah oleh NU dan Muhammadiyah Kota Padang, penetapan kalender Awal Bulan Qamariyah, serta dampak dan tanggapan masyarakat terhadap perbedaan penetapan Awal Bulan Qamariyah. Persoalan penting yang sering berbeda dan menimbulkan polemik di masyarakat adalah penentuan awal Bulan Qamariyah, khususnya awal Bulan Puasa, Syawal, dan Dzulhijjah. Tujuan penelitian dalam pembahasan ini adalah untuk menapilkan data penetapan awal Bulan Qamariyah oleh NU dan Muhammadiyah Kota Padang, dan menguraikan penetapan kalender Awal Bulan Qamariyah serta dampak perbedaan Awal Bulan Qamariyah oleh NU dan Muhammadiyah. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan langkahnya heuristik, yaitu mengumpulkan data yang terdiri dari sumber primer dan sekunder. Sumber primernya dari masyarakat Kota Padang, sekretaris Nahdlatul Ulama, Dekan UMSB dan Majlis Tarjih Muhammadiyah, Pegawai Kabid Urais Kanwil Kemenag Sumbar serta Pegawai PTA Kota Padang. Sumber sekunder dari buku, jurnal, dan artikel media yang memuat kajian tentang awal Bulan Qamariyah oleh NU dan Muhammadiyah. Teknik untuk memperolehnya adalah dengan observasi wawancara dan dokumentasi. Setelah itu dilakukan kritik sumber, sintesis, dan historiografi. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa metode yang dipakai dalam persoalan penentuan awal bulan Qamariyah ada dua, yaitu menggunakan metode Hisab (Muhammadiyah) sedangkan sebagian yang lainnya menggunakan metode Ru’yat (Nahdlatul Ulama), sehingga sulit untuk disatukan. Awal Metode hisab yang digunakan untuk menentukan awal bulan Qamariyah yaitu dengan sistem ijtima’ qablal ghurub hingga tahun 1387 H. Dalam perkembangan selanjutnya disempurnakan dan melahirkan sistem wujud al-hilal, Hisab Hakiki Wujudul Hilal mulai digunakan Muhammadiyah pada tahun 1938M. Nahdlatul Ulama secara umum mendasarkan hasil penentuan awal bulannya dengan Rukyatul Hilal bil fi’li, namun tetap berpegang teguh pada minimum kriteria yaitu imkan ar-rukyah2 derajat. Dampak yang dirasakan atas perbedaan penetapan awal Ramadhan dan Syawal yaitu pada saat malam takbiran menyambut hari raya Idul Fitri menjadi tidak semarak, hubungan dalam keluarga dan kerabat terdekat menjadi tidak harmoni karena lebarannya tidak kompak, dan masyarakat yang masih menunggu keputusan dari Pemerintah menjadi gelisah karena sebagian masyarakat lainnya sudah takbiran. Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mengatakan bahwa tidak ada tanggapan positif melainkan tanggapan negatif terhadap pihak-pihak terkait yang tidak mengikuti keputusan Pemerintah dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal. Hanya saja bagi umat Islam yang mau melaksanakan lebaran lebih awal silahkan, keputusan itu dihargai dan dihormati serta tidak ada saling mengejek, perlu diutamakan adalah persatuan dan kesatuannya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Awal Bulan Qamariyah, sejarah, Kota Padang |
Subjects: | Agama Islam > Agama Islam Umum > Hisab, Hilal, Rukyat |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Ruang Baca FAH |
Date Deposited: | 11 Sep 2023 07:12 |
Last Modified: | 26 Sep 2023 04:44 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/13398 |
Actions (login required)
View Item |