Namosok ni Tuor dalam Perkawinan Ditinjau dari 'Urf (Studi di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

KHADIJAH, PURNAMA (2023) Namosok ni Tuor dalam Perkawinan Ditinjau dari 'Urf (Studi di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal). Skripsi thesis, FAKULTAS SYARIAH.

	Text (Cover, Pengesahan, Persetujuan pembimbing, Kata pengantar dan Daftar isi) COVER_PURNAMA KHADIJAH_1913010125_HK.pdf - Published Version Download (869kB)
	Text (BAB I_PURNAMA KHADIJAH_1913010125) BAB I_PURNAMA KHADIJAH_1913010125_HK-1.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB III_PURNAMA KHADIJAH_1913010125) BAB III_PURNAMA KHADIJAH_1913010125_HK.pdf - Published Version Download (701kB)
	Text (BAB V dan DAFTAR PUSTAKA_PURNAMA KHADIJAH_1913010125) BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA_PURNAMA KHADIJAH_1913010125_HK.pdf - Published Version Download (610kB)
	Text (FULL TEKS SKRIPSI_PURNAMA KHADIJAH_1913010125) SKRIPSI_PURNAMA KHADIJAH_1913010125_HK.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul: ”Namosok ni Tuor dalam Perkawinan Ditinjau dari ‘Urf (Studi di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)”, Ditulis oleh: Purnama Khadijah NIM 1913010125, Prodi Hukum Keluarga UIN Iman Bonjol Padang. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya pelaksanaan namosok ni tuor yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Dalam tadisi ini pihak keluarga calon mempelai laki-laki memberikan uang tambahan selain mahar kepada orang tua calon mempelai wanita yang kurang mampu. Mengenai jumlah atau besar uang tambahan tersebut disepakati oleh pihak keluarga calon mempelai laki-laki dengan pihak keluarga calon mempelai perempuan biasanya mulai dari dua juta rupiah sampai lima juta rupiah dan akan diserahkan sebelum akad nikah. Seperti yang diketahui bahwa pemberian yang harus dibayarkan oleh mempelai laki-laki hanya mahar sebagaimana yang diatur dalam al-Qur’an dan hadits dan mengenai uang tambahan selain mahar tidak diatur dalam al-Qur’an dan hadits. Berdasarkan latar belakang di atas pertanyaan penelitian ada tiga, yakni: (1) Apakah yang dimaksud dengan namosok ni tuor dan bagaimana proses pelaksanaannya dalam tata cara pelaksanaan perkawinan di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal? (2) Bagaimana pandangan masyarakat di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal tentang namosok ni tuor? (3) Bagaimana pandangan ‘Urf tentang namosok ni tuor dalam perkawinan di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal? Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh dari informan dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal, dokumen-dokumen resmi dan hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa (1) Pelaksanaan namosok ni tuor atau pemberian uang tambahan selain mahar dilakukan berupa acara pertemuan antara pihak keluarga laki-laki dan pihak keluarga perempuan di rumah pihak perempuan. Dimana kedua keluarga ini akan membicarakan persyaratan apa saja yang akan disiapkan oleh pihak keluarga laki-laki, baik mahar yang akan diberikan dan sekaligus membahas pemberian yang lain seperti namosok ni tuor atau uang tambahan selain mahar dan sebagainya.(2) Karena tidak ada kendala dan tidak ada masalah dalam pelaksanaan namosok ni tuor maka diterima oleh masyarakat dan karena tidak ada dampak buruk dari tradisi ini untuk masyarakat. (3) Namosok ni tuor dikategorikan kepada ‘urf yang shahih karena dalam pelaksanaannya tidak ada yang dirugikan akan tetapi memberikan manfaat dan tidak menghalalkan yang haram. Kata Kunci: Namosok ni Tuor; Perkawinan; ‘Urf

Actions (login required)

View Item