Hukum Membayar Zakat Fitrah atas Nama Janin yang Masih dalam Kandungan (Studi Komparatif Imam An-Nawawi dan Ibnu Hazm)

Rahmadani, Suci (2022) Hukum Membayar Zakat Fitrah atas Nama Janin yang Masih dalam Kandungan (Studi Komparatif Imam An-Nawawi dan Ibnu Hazm). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover)
SUCI RAHMADANI_Cover.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (Bab 1)
Suci Rahmadani_1713020033_BAB I - Sucita Rahma.pdf - Published Version

Download (251kB)
[img] Text (Bab III)
Suci Rahmadani_1713020033_BAB III - Sucita Rahma.pdf - Published Version

Download (296kB)
[img] Text (Bab V)
Suci Rahmadani_1713020033_BAB V - Sucita Rahma.pdf - Published Version

Download (344kB)
[img] Text (Fulltext)
SUCI RAHMADANI_171302033_PM_FULL TEXT - Sucita Rahma.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Imam An-Nawawi dan Ibnu Hazm tentang hukum membayar zakat fitrah atas nama janin yang masih dalam kandungan. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah apa dalil yang digunakan Imam An-Nawawi dan Ibnu Hazm tentang hukum membayar zakat fitrah atas nama janin yang masih dalam kandungan, apa penyebab perbedaan pendapat antara Imam An�Nawawi dan Ibnu Hazm, serta pendapat mana yang lebih rajih antara Imam An�Nawawi dan Ibnu Hazm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dalil, penyebab, serta pendapat yang lebih rajih antara Imam An-Nawawi dan Ibnu Hazm tentang hukum membayar zakat fitrah atas nama janin yang masih dalam kandungan. Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kualitatif dengan jenis studi pustaka (library reserach). Data-data penelitian akan di analisis dengan jenis studi deskriptif analisis komparatif, yaitu menelaah dan mengkaji kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab dan kitab Al-Muhalla. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan menurut Imam An-Nawawi bahwa hukum membayar zakat fitrah atas nama janin adalah tidak wajib. Dalil yang digunakan Iman An-Nawawi adalah hadis riwayat Ibnu Umar. Sedangkan menurut Ibnu Hazm hukumnya adalah wajib. Pendapat Ibnu Hazm tersebut berdasarkan hadis yang sama namun dikuatkan dengan fatwa sahabat. Penyebab perbedaan pendapat antara Imam An-Nawawi dan Ibnu Hazm adalah berbeda dalam memahami maksud kata ash-shagir pada hadis riwayat Ibnu Umar. Pendapat yang lebih rajih antara Imam An-Nawawi dan Ibnu Hazm menurut penulis adalah pendapat Imam An-Nawawi, dengan alasan selain telah disepakati oleh mayoritas ulama, batas minimal diwajibkan zakat fitrah adalah anak kecil yang telah sempurna lahirnya di akhir Ramadhan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Zakat Fitrah
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab
Depositing User: Maizi Latifa Tifa
Date Deposited: 29 Jan 2024 03:27
Last Modified: 29 Jan 2024 03:27
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/12883

Actions (login required)

View Item View Item