Pernikahan Tanpa Batagak Gala dalam Proses Walimah al-ursy di Kelurahan Koto Lalang Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang Provinsi Sumatera Barat

Ramadhani, Syofia (2022) Pernikahan Tanpa Batagak Gala dalam Proses Walimah al-ursy di Kelurahan Koto Lalang Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover)
Syofia Ramadhani_1713010076_Cover, dll - Syofia Ramadhani.pdf - Published Version

Download (636kB)
[img] Text (Bab 1)
Syofia Ramadhani_1713010076_Bab I - Syofia Ramadhani.pdf - Published Version

Download (635kB)
[img] Text (Bab 2)
Syofia Ramadhani_1713010076_Bab II - Syofia Ramadhani.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (761kB)
[img] Text (Bab 3)
Syofia Ramadhani_1713010076_Bab III - Syofia Ramadhani.pdf - Published Version

Download (608kB)
[img] Text (Bab 4)
Syofia Ramadhani_1713010076_Bab IV - Syofia Ramadhani.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (563kB)
[img] Text (Bab 5)
Syofia Ramadhani_1713010076_Bab V - Syofia Ramadhani.pdf - Published Version

Download (525kB)
[img] Text (Fulltext)
Syofia Ramadhani_1713010076_Fulltext - Syofia Ramadhani.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pernikahan yang dilakukan tanpa batagak gala, batagak gala adalah pemberian gelar kepada calon mempelai laki-laki ketika ia hendak menikah. Namun disini masih ada laki-laki yang akan menikah tapi tidak mengikuti upacara batagak gala. Adapun pertanyaan penelitiannya, pertama apa latarbelakang dianjurkan upacara batagak gala di Kelurahan Koto Lalang Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Kedua, apa alasan suami dari pasangan tersebut tidak mau melakukan upacara batagak gala dalam walimah al-ursy. Ketiga, bagaimana respon tokoh adat dan tokoh agama terhadap orang yang tidak batagak gala dalam walimah al-ursy. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan sesuai dengan fakta yang terjadi dimasyarakat dan mengumpulkan data serta menggali informasi terkait dengan tradisi atau adat batagak gala. Temuan penelitian dalam studi ini: pertama, latar belakang upacara batagak gala adalah membedakan antara laki-laki yang sudah menikah dengan laki-laki yang belum menikah. Upacara tersebutsangat dianjurkan oleh masyarakat Minang, sehingga laki-laki yang sudah menikah mendapatkan sebuah gelar. Gelar ini merupakan gelar yang turun temurun yang diberikan oleh mamak kepada kemenakannya. Kedua, alasan dari suami yang tidak melaksanakan upacara batagak gala, 1. Dikarenakan faktor ekonomi yang mana upacara tersebut dilaksanakan pada saat walimah dan memerlukan biaya tambahan, 2. Dikarenakan faktor perkembangan zaman yang mana suami tersebut beranggapan hal ini tidaklah penting dan menganggap upacara batagak gala ini adalah tradisi kuno, ketiga alasan dari suami yang tidak mengikuti upacara batagak gala dikarenakan tidak mengadakan walimah. 3.Respon tokoh adat terhadap orang yang tidak melakukan upacara batagak gala adalah mereka dianggap atau dipandang sebagai orang yang tidak beradat dan mendapatkan sanksi adat yaitu dikucilkan dalam masyarakat, tidak dihargai dalam pembahasan adat. Selanjutnya menurut tokoh agama tidak ada masalah dalam melaksanakan upacara ini, baik melaksanakan maupun tidak melaksanakan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Maizi Latifa Latifa
Date Deposited: 13 Jun 2023 02:18
Last Modified: 13 Jun 2023 02:18
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/12721

Actions (login required)

View Item View Item