Kurniawan, Opy (2022) Zakat Madu Lebah Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i. Skripsi thesis, UIN IMAM BONJOL PADANG.
Text (COVER)
OPY KURNIAWAN (1813020016)_PM_Cover.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB 1)
OPY KURNIAWAN (1813020016)_PM_BAB I - Opy Kurniawan.pdf - Published Version Download (563kB) |
|
Text (BAB 2)
OPY KURNIAWAN (1813020016)_PM_BAB II - Opy Kurniawan.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (688kB) |
|
Text (BAB 3)
OPY KURNIAWAN (1813020016)_PM_BAB III - Opy Kurniawan.pdf - Published Version Download (611kB) |
|
Text (BAB 4)
OPY KURNIAWAN (1813020016)_PM_BAB IV - Opy Kurniawan.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (718kB) |
|
Text (BAB 5)
OPY KURNIAWAN (1813020016)_PM_BAB V dan Daftar Pustaka - Opy Kurniawan.pdf - Published Version Download (474kB) |
|
Text (FULL TEXT)
SKRIPSI OPY KURNIAWAN (1813020016)_PM - Opy Kurniawan.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
penelitian ini di latar belakangi karena adanya perbedaan pendapat mengenai hukum zakat madu lebah. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa zakat madu itu wajib. Sedangkan Imam Syafi’i berpendapat tidak ada zakat pada madu. Oleh sebab itu muncul beberapa pertayaan yang akan menjelaskan mengenai pendapat yang akan menghasilkan hukum dari zakat madu ini. Pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah, Apa dalil yang digunakan Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i tentang zakat madu lebah. Kenapa berbeda pendapat antara Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i tentang zakat madu lebah. Pendapat siapa yang lebih kuat antara Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i tentang zakat madu lebah dan mana yang lebih relevan diterapkan pada masa sekarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research dengan metode komparatif, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat dari kitab, jurnal, dan literature lainnya. Oleh sebab itu dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh penulis, yaitu menganalisis dan membandingkan pendapat dari Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i. Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalil yang digunakan Imam Abu Hanifah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Amr bin Syuaib. Sedangkan dalil yang digunakan Imam Syafi’i adalah hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Abdul Aziz. Penyebab terjadinya perbedaan pendapat adalah berbeda dalam menggunakan dalil sebagai dasar hukum zakat madu. Kemudian berbeda dalam mengunakan qiyas Imam Abu Hanifah menganalogikan zakat madu dengan hasil buah-buahan dan tanaman sehingga wajib zakat, serta nisabnya disamakan dengan hasil pertanian. Sedangkan Imam Syafi'i mengqiyaskan zakat madu dengan susu hewan dan tidak di wajibkan zakat. Pendapat terkuat menurut penulis adalah pendapat Imam Abu Hanifah yang mewajibkan zakat madu dengan syarat tidak berada di tanah kharaj. Dalil – dalil yang digunakan saling menguatkan dan menyesuaikan dengan keadaan sekarang yang telah kita ketahui bersama. Pengelolaan madu sekarang tidak hanyak secara konvensional saja namun sudah dalam keadaan modern, yang tentu saja akan menghasilkan pendapatan yang luar biasa.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Zakat |
Divisions: | Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Astri Sekar Sari |
Date Deposited: | 08 Jun 2023 03:29 |
Last Modified: | 08 Jun 2023 03:29 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/12656 |
Actions (login required)
View Item |