Tradisi Paga Diri Sebelum Pelaksanaan Walimatul ‘Ursy di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Dalam Perspektif ‘Urf

Febriadi, Wahyu (2022) Tradisi Paga Diri Sebelum Pelaksanaan Walimatul ‘Ursy di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Dalam Perspektif ‘Urf. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover)
Wahyu Febriadi_1713010090_Cover,dll - Wahyu Febriadi.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (Bab 1)
Wahyu Febriadi_1713010090_BAB I - Wahyu Febriadi.pdf - Published Version

Download (711kB)
[img] Text (Bab 2)
Wahyu Febriadi_1713010090_BAB II - Wahyu Febriadi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (991kB)
[img] Text (Bab 3)
Wahyu Febriadi_1713010090_BAB III - Wahyu Febriadi.pdf - Published Version

Download (729kB)
[img] Text (Bab 4)
Wahyu Febriadi_1713010090_BAB IV - Wahyu Febriadi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (939kB)
[img] Text (Bab 5)
Wahyu Febriadi_1713010090_BAB V - Wahyu Febriadi.pdf - Published Version

Download (812kB)
[img] Text (Fulltext)
Wahyu Febriadi_1713010090_Fulltext - Wahyu Febriadi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

enelitian ini dilatarbelakangi dari kebiasaan masyarakat sebelum diadakannya acara walimah, orang tua dari anak yang akan menikah akan pergi ke orang pintar atau dukun yang ada di kampung tersebut untuk dimintai sejenis jimat agar tidak adanya orang yang ingin berniat jahat kepada kedua mempelai ketika berlangsungnya acara walimah dan agar lancarnya acara walimah kedua mempelai tersebut. Adapun pertanyaan penelitian: Pertama, apa yang melatarbelakangi adanya pelaksanaan paga diri sebelum walimatul ‘ursy di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Kedua, bagaimana respon pemuka agama terhadap tradisi paga diri di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Ketiga, bagaimana tinjauan ‘urf terhadap tradisi paga diri sebelum walimatul ‘ursy di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka diteliti dengan jenis penelitian lapangan berlokasi di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Selanjutnya data yang telah diperoleh melalui wawancara, kemudian diolah dengan menggunakan metode analisis data kualitatif deskriptif, yaitu suatu cara mengolah data yang dirumuskan dalam kata-kata atau kalimat. Temuan penelitian dalam studi ini: Pertama adanya rasa ketakutan dari orangtua apabila tidak memakai paga diri ini kepada anaknya yang akan menikah, dan juga mempercayai bahwa setiap diadakannya acara walimah, akan ada orang yang berniat jahat sehingga paga diri ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Kedua pemuka agama memberikan pendapatnya bahwa paga diri ini termasuk perbuatan syirik, sebagian masyarakat masih mempercayai hal ini ini, karena paga diri ini sudah dilakukan secara turun temurun. Ketiga, Tradisi paga diri ini termasuk ke dalam ‘urf fasid karena sudah bertentangan dengan syari’at, karena dalam pelaksanaannya kebiasaan ini mengandung unsur syirik yaitu dengan cara meminta sesuatu jimat kepada dukun atau orang pintar yang ada di kampung tersebut dengan maksud agar terhindarnya dari marabahaya ketika dilangsungkannya acara walimah (baralek).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Maizi Latifa Latifa
Date Deposited: 07 Jun 2023 08:33
Last Modified: 07 Jun 2023 08:33
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/12651

Actions (login required)

View Item View Item