Penyelenggaraan Jenazah Pada Masa Wabah Menurut Mazhab Maliki Dan Syafi’i Serta Relevansinya Dengan Fatwa MUI NO 18 Th 2020 Tentang Penyelenggaraan Jenazah Pada Masa Covid-19

Wifra, Syahrika (2022) Penyelenggaraan Jenazah Pada Masa Wabah Menurut Mazhab Maliki Dan Syafi’i Serta Relevansinya Dengan Fatwa MUI NO 18 Th 2020 Tentang Penyelenggaraan Jenazah Pada Masa Covid-19. Skripsi thesis, UIN IMAM BONJOL PADANG.

[img] Text (COVER)
syahrika wifra_1813020039_cover-4 - wifra al fatih.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB 1)
Syahrika Wifra_1813020039_Bab 1 - wifra al fatih.pdf - Published Version

Download (575kB)
[img] Text (BAB 2)
Syahrika Wifra_1813020039_Bab 2 - wifra al fatih.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (829kB)
[img] Text (BAB 3)
Syahrika Wifra_1813020039_Bab 3 - wifra al fatih.pdf - Published Version

Download (625kB)
[img] Text (BAB 4)
Syahrika Wifra_1813020039_Bab 4 - wifra al fatih.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB 5)
Syahrika Wifra_1813020039_Bab 5 - wifra al fatih.pdf - Published Version

Download (661kB)
[img] Text (FULL TEXT)
Syahrika Wifra_1813020039_Fullteks - wifra al fatih.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya kewajiban untuk menyelenggarakan jenazah pada saat keadaan terjadinya wabah membahayakan keselamatan jiwa umat Islam. Persoalannya, apakah tetap berlaku kewajiban menyelenggarakan jenazah tersebut, lalu bagaimana bentuk pelaksanaannya atau kewajiban menyelenggarakan jenazah pada waktu itu ada keringanan. Masalah penelitian ini ada tiga. Pertama, apa pendapat dan dalil ulama Mazhab Maliki dan Syafi’i tentang penyelenggaraan jenazah pada masa wabah?. Kedua, kenapa terjadi perbedaan pendapat ulama Mazhab Maliki dan Syafi’I tentang penyelenggaraan jenazah pada masa wabah serta apa relevansinya dengan fatwa MUI NO 18 Th 2020 penyelenggaraan jenazah pada masa Covid-19?. Ketiga, pendapat mana yang paling kuat dan relevan untuk diterapkan antara ulama Mazhab Maliki dan Syafi’i pada saat wabah ? penelitian hukum normatif ini merujuk pada data sekunder yang diperoleh dari Kitab fiqih. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan fiqih menggunakan analisis isi dari data atau pesan yang biasa dipahami dari teks. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal. Pertama, menurut ulama Mazhab Maliki berpendapat menyelenggarakan jenazah yang terkena wabah atau takut membahayakan orang yang menyelenggarakannya maka kewajiban atas mayat ada keringanan, cukup diselenggarakan semampunya. Menurut ulama Mazhab Syafi’I menyelenggarakan jenazah yang terserang penyakit atau wabah maka kewajibannya tetap ditunaikan. Kedua, penyebab terjadinya perbedaan pendapat kedua Mazhab tentang penyelenggaraan jenazah pada masa wabah karena mereka berbeda dalam menggunakan dalil. Perbedaan ini berimplikasi pada berbeda kedua Mazhab dalam memberikan keringanan menyelenggarakan jenazah pada saat wabah membahayakan suatu Wilayah menurut ulama Mazhab Maliki berpendapat memberikan keringanan untuk menyelenggarakan jenazah semampunya, Ulama Mazhab Syafi’I berpendapat kewajiban terhadap jenazah tetap harus ditunaikan. Pendapat yang paling kuat dan relevan untuk diterapkan adalah pendapat ulama Mazhab Maliki karena memberikan rukhshah dalam menyelenggarakan jenazah pada saat wabah dengan alasan menyelematkan jiwa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Ibadah
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab
Depositing User: Astri Sekar Sari
Date Deposited: 06 Jun 2023 07:11
Last Modified: 06 Jun 2023 07:11
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/12584

Actions (login required)

View Item View Item