Permatasari, Yonita (2022) Tinjauan Fikih Muamalah Terhadap Akad Qardh pada ShopeePayLater di Aplikasi Shopee. Skripsi thesis, UIN IMAM BONJOL PADANG.
Text (COVER)
Yonita Permatasari_1813040005_Cover Dll - Yonita Permatasari.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB 1)
Yonita Permatasari_1813040005_Bab I - Yonita Permatasari.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB 2)
Yonita Permatasari_1813040005_Bab II - Yonita Permatasari.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text (BAB 3)
Yonita Permatasari_1813040005_Bab III - Yonita Permatasari.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB 4)
Yonita Permatasari_1813040005_Bab IV - Yonita Permatasari.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text (BAB 5)
Yonita Permatasari_1813040005_Bab V-Daftar Pustaka - Yonita Permatasari.pdf - Published Version Download (714kB) |
|
Text (FULL TEXT)
Yonita Permatasari_1813040005_Fulltext - Yonita Permatasari.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan akad qardh pada ShopeePayLater. Pelaksanaan akad qardh pada ShopeeaPayLater terdapat penggabungan dua akad sekaligus, yaitu utang-piutang (qardh) dan upah (ijarah) dalam transaksi menggunakan ShopeePayLater. Pertama, pihak Shopee memberikan pinjaman kepada pengguna melalui fitur ShopeePayLater dengan pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah dipilih. Kedua, Shopee menetapkan upah (Ijarah) atau dikenal dengan biaya penanganan kepada setiap pengguna atas masing-masing pembelian. Tambahan biaya penanganan ini disyaratkan di awal, ketika hendak melakukan akad qardh. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan riba. Oleh karena itu, untuk menjawab bagaimana praktik utang-piutang (qardh) ShopeePayLater pada aplikasi Shopee dan pandangan fikih muamalah terhadap pelaksanaan akad utang-piutang (qardh) pada ShopeePayLater maka perlu pembahasan lebih lanjut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pengguna ShopeePayLater sebagai informan penelitian. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi dan wawancara. Pengolahan data dilakukan melalui 4 tahap, yaitu: mengolah data, editing data, coding dan menarik kesimpulan. Adapun analisis dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan kajian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan akad qardh pada ShopeePayLater didasarkan atas unsur tolong-menolong di antara kedua belah pihak, yaitu pengguna dan pihak Shopee. Pandangan fikih muamalah terhadap akad qardh pada ShopeePayLater adalah dilarang karena adanya penggabungan akad qardh dengan jual beli dan ijarah. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakjelasan dan ketidakpastian mengenai akad yang digunakan. Namun, jika dalam pelasanaannya akad qardh, jual beli/ijarah ini dilakukan terpisah maka diperbolehkan. Selain itu, akad qardh pada ShopeePayLater ini juga mengandung unsur riba, yaitu berupa biaya penanganan atau bunga. Selanjutnya, jika ditinjau dari Fatwa DSN-MUI No. 54/DSN-MUI/X/2006 Tentang Syariah Card praktik ShopeePayLater belum sesuai dengan syariat Islam karena terdapat unsur riba.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Mu'amalah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syari'ah |
Depositing User: | Astri Sekar Sari |
Date Deposited: | 26 May 2023 07:53 |
Last Modified: | 26 May 2023 07:53 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/12498 |
Actions (login required)
View Item |