Kodrat perempuan menurut Wahbah Az-Zhuhaili: Ditinjau dari perspektif feminisme

Monica Mulyana, - (2022) Kodrat perempuan menurut Wahbah Az-Zhuhaili: Ditinjau dari perspektif feminisme. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

	Text MONICA MULYANA_1920080018_ SURAT PERNYATAAN_ABSTRAK_DLL - Monica Mulyana.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text MONICA MULYANA_1920080018_BAB1 - Monica Mulyana.pdf - Published Version Download (654kB)
	Text MONICA MULYANA_1920080018_BAB2 - Monica Mulyana.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (532kB)
	Text MONICA MULYANA_1920080018_BAB3 - Monica Mulyana.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text MONICA MULYANA_1920080018_BAB4 - Monica Mulyana.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (768kB)
	Text MONICA MULYANA_1920080018_BAB5 - Monica Mulyana.pdf - Published Version Download (378kB)
	Text MONICA MULYANA_1920080018_DAFTAR PUSTAKA - Monica Mulyana.pdf - Published Version Download (500kB)
	Text MONICA MULYANA_1920080018_NASKAH TESIS FULL - Monica Mulyana.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Monica Mulyana, NIM : 1920080018, Kodrat Perempuan Menurut Wahbah Az-Zhuhaili (Ditinjau Dari Perspektif Feminisme), Tesis : Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir,Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang, 2022. Permasalahan penelitian ini dilatarbelakangi oleh kaum feminisme yang menyebutkan bahwa kodrat perempuan adalah hal yang dialami perempuan dalam reproduksi yang membedakannya dengan laki-laki yaitu menstruasi, mengandung, melahirkan, hingga menyusui. Permasalahan me9ngenai kodrat perempuan tersebut, kemudian dianalisis menggunakan pendapat mufassir kontemporer. Penulis tertarik untuk menganalisis bagaimana pandangan Wahbah Az-Zhuhaili dalam tafsir Al-Munir tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan kodrat perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Sumber yang digunakan adalah sumber primer, yaitu Tafsir al-Munir sebagai objek material, dan kritik feminisme sebagai objek formal, sedangkan sumber sekundernya adalah jurnal, buku, tafsir, website, dan sumber lainnya yang mendukung penelitian ini.Untuk mengolah dan menganalisis data pada penelitian ini digunakan metode content analysis yang dilakukan dengan critical thinking. Hasil penelitian ini yang didapat diantaranya: Pertama, menstruasi (mahidh) dalam surah Al-Baqarah ayat 222, diartikan sebagai darah kotor oleh Az-Zhuhaili mendapat kritik dari Zaitunah Subhan bahwa menstruasi itu adalah adza (penyakit) yang berpengaruh terhadap fisik maupun psikis perempuan. Kedua, perempuan saat mengandung wajib diberikan nafkah oleh suami walaupun dalam kondisi sedang ditalak ba’in dalam surah at-Thalaq ayat 6 justru mendapat kritik dari Husain Muhammad dimana pandangan Az-Zhuhaili ini mengandung unsur marginilisasi dan subordinasi terhadap perempuan, yaitu laki-laki pemberi nafkah keluarga dan perempuan dengan tugas domestiknya yang berimplikasi pada bentuk formula warisan laki-laki mendapatkan 2 bagian daripada perempuan. Ketiga, sakitnya saat melahirkan yang terdapat dalam surah Maryam ayat 23, Zaitunah Subhan menyebutkan melahirkan identik juga dengan sakit (adza) juga akan terus dialami perempuan setelah ia melahirkan anak yang sering dikenal dengan DPP (Depresi Pasca Persalinan). Keempat, tentang hukum menyusui bayi yang terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 233, ayat tersebut menurut az-Zhuhaili adalah suatu anjuran agar perempuan menyusui anaknya selama 2 tahun. Husain Muhammad menyebutkan seharusnya Wahbah az-Zhuhaili melirik pada sejarah hidup Rasulullah dan fenomena perempuan zaman sekarang yang banyak berkiprah dalam dunia publik yang seharusnya disesuaikan dengan kondisi perempuan yang menyusui tersebut.

Actions (login required)

View Item