Dinamika Relasi Nabi SAW dengan Yahudi (Sebuah Kajian Tematik)

Qurrota, A'yun (2022) Dinamika Relasi Nabi SAW dengan Yahudi (Sebuah Kajian Tematik). Masters thesis, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

	Text Qurrota A_yun_2020070008_Cover,dll - Qurrota Ayun.pdf - Published Version Download (3MB)
	Text Qurrota A_yun_2020070008_BAB I - Qurrota Ayun.pdf - Published Version Download (4MB)
	Text Qurrota A_yun_2020070008_BAB III - Qurrota Ayun.pdf - Published Version Download (4MB)
	Text Qurrota A_yun_2020070008_BAB V - Qurrota Ayun.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text Qurrota A_yun_2020070008_Daftar Pustaka - Qurrota Ayun.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text Qurrota A_yun_2020070008_Fulltext - Qurrota Ayun.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (22MB)

Abstract

Tesis ini berjudul “Dinamika Relasi Nabi SAW dengan Yahudi (Sebuah Kajian Tematik)”, ditulis oleh Qurrota A’yun NIM 202007008 Program Studi Ilmu Hadis Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang 2022/1444 H. Secara historis, relasi Nabi SAW dengan Yahudi bermuatan konflik. Persoalan yang paling menonjol berada pada aspek teologi serta munculnya interpretasi keagamaan. Studi ini bertujuan untuk menemukan bentuk relasi yang terjadi antara Nabi Muhammad dengan Yahudi di Madinah. Komposisi penduduk Madinah terdiri dari berbagai macam suku, agama, strata sosial dan strata ekonomi. Dengan adanya situasi tersebut maka sangat riskan untuk terjadi konflik. Diketahui ada tiga kelompok populer Yahudi di Madinah, yaitu Bani Qainuqā, Bani Naḍīr dan Bani Quraiẓah. Selain itu, penulis ingin menelusuri apa saja faktor yang mempengaruhi dinamika relasi Nabi SAW dengan Yahudi. Untuk menjawab pertanyaan di atas dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitiatif melalui perspektif teori konflik Ralf Dahrendorf. Penelitian ini bertumpu pada data-data tertulis (library research) dengan teknik analisis isi (content analysis). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hadis dengan term al-yahūd yang dibatasi pada relasi dengan komunitas Bani Qainuqā, Bani Naḍīr dan Bani Quraiẓah bermuatan konflik dari hasil klasifikasi secara tematis. Data sekunder berupa kitab sīrah dan syarh hadis, tafsir, buku, artikel dan karya-karya lain yang terkait. Melalui sudut pandang teori konflik penulis mengidentifikasi bentuk relasi dalam dimensi unit sosial komunitas dan menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi relasi Nabi SAW dengan Yahudi. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, relasi dimulai saat Nabi hijrah ke Madinah dan pelibatan Yahudi dalam kesepakatan bersama. Selanjutnya, sumbu konflik mulai tampak ketika terjadi perdebatan dalam persoalan akidah dan ibadah. Relasi Nabi dan Yahudi dapat dikategorikan dalam dua bentuk; relasi politis dan relasi keagamaan. Bentuk relasi politis ditandai dengan perjanjian damai (muwā’adah) yang berujung konflik. Sedangkan relasi keagamaan ditandai dengan ajakan dakwah Nabi namun berujung sikap pembangkangan dalam bentuk over skeptic dalam konteks skeptisisme ideologi oleh Yahudi. Kedua, faktor yang mempengaruhi relasi Nabi dalam perspektif teori konflik yaitu; (a) faktor perebutan otoritas. Hal ini berdasarkan rekam jejak kaum Yahudi yang memiliki sepesifikasi unggul segi fisik maupun intelegensi, bagi mereka otoritas tak ubahnya hak alamiah yang sepatutnya dimiliki. Dengan kata lain, sebagian dari mereka bahkan merasa harus selalu menjadi ‘pemeran utama’ pada setiap peradaban. (b) faktor etnosentrisme yang berarti bahwa kaum Yahudi relatif sangat fanatik dengan sentimen rasial, dalam hal ini kesukuan. Akibatnya, muncul pola pikir in group dan out grup. (c) faktor pewarisan budaya (transferred culture). Artinya, kultur Yahudi nyaris selalu identik dengan intrik pembantahan, penghianatan serta makar. Watak negatif mereka lakukan dengan bermacam aksi. Salah satunya melalui ‘inovasi’ hija’ (puisi satire) yang mereka adopsi sebagai media propaganda paling mutakhir dan berpengaruh massif ketika itu.

Actions (login required)

View Item