EPISTEMOLOGI TAFSIR AL-QUR’AN TEMATIK MODERASI ISLAM

Hartono, Rudi (2022) EPISTEMOLOGI TAFSIR AL-QUR’AN TEMATIK MODERASI ISLAM. Skripsi thesis, Universitas UIN Imam Bonjol Padang.

	Text Rudi Hartono_1815020106_BAB I - 7216 Rudi Hartono.pdf Download (834kB)
	Text Rudi Hartono_1815020106_BAB II - 7216 Rudi Hartono.pdf Restricted to Repository staff only Download (941kB)
	Text Rudi Hartono_1815020092_BAB III - 7216 Rudi Hartono.pdf Download (752kB)
	Text Rudi Hartono_1815020106_ BAB IV - 7216 Rudi Hartono.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text Rudi Hartono_1815020106_BAB V - 7216 Rudi Hartono.pdf Download (285kB)
	Text Rudi Hartono_1815020106_fulltext - 7216 Rudi Hartono.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text Rudi Hartono_1815020106_Cover Skripsiٌ - 7216 Rudi Hartono.pdf Download (447kB)

Abstract

Penelitian ini adalah sebuah penelitian kepustakaan yang bersifat deskriptif-analisis dengan pendekatan historis-filosofis. Sedangkan sumber primer dari penelitian ini adalah ayat-ayat moderasi islam dalam Tafsir al-Qur‟an Tematik Moderasi Islam dan sumber skunder dalam kajian ini adalah sebuah buku, jurnar, artikel yang berkaitan dengan kajian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber dari tafsir tematik ini adalah al-Qur‟an, Hadis, Kitab Tafsir, dan Buku Ilmiah, namun pendapat ulama dan cendikiawan hanya sebagai penjelas isi pembahasan terkait penafsiran tersebut, bukan menjadi sumber penafsiran. Sedangkan untuk metode penafsiran menggunakan metode tematik dengan menerapkan langkah-langkah yang telah ada dalam tafsir tematik Kemenag RI. Dan penfsiran dalam tafsir ini menggunakan sebuah pendekatan deduktif (minal waqi‟ ilal Qur‟an). Dan validitas atau tolak ukur kebenaran penafsiran tersebut diuji dengan teori koherensi, yaitu dengan cara melihat kesesuaian antara satu proposi dengan proposi sebelumnya, dan dengan konsisten menjelaskan pentinya menjaga persatuan dan perdamaian antar sesama. Ada langkah penafsiran yang tidak diterapkan dalam penafsiran ayat, yaitu: Sebagian pembahasan memiliki kesimpulan, akan tetapi sebagaian pembahasan tidak memilki kesimpulan. Namun secara metodologis penafsiran tersebut dapat dikatakan memenuhi standar kebenaran teori koherensi. Diuji secara korespondensi, dibuktikan dengan cocok, dan sesuai dengan fakta ilmiah yang ada di lapangan. Kemudian diuji secara pragmatisme dari kesemua pembahasan dan penjelasan terkait dengan penafsiran tersebut, terbukti dapat memberikan sebuah solusi bagi manusia yang bersikap ekstrem dengan bersikap moderat.

Actions (login required)

View Item