AS-SHAUT DAN AS-SHAIHAH DALAM AL-QUR’AN

Yanti,, Yulia Fitri (2022) AS-SHAUT DAN AS-SHAIHAH DALAM AL-QUR’AN. Skripsi thesis, Universitas UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text
YULIA FITRI YANTI_1515030030_BAB I - Yulia Fitri Yanti.pdf

Download (497kB)
[img] Text
YULIA FITRI YANTI_1515030030_BAB II - Yulia Fitri Yanti.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (523kB)
[img] Text
YULIA FITRI YANTI_1515030030_BAB III - Yulia Fitri Yanti.pdf

Download (564kB)
[img] Text
YULIA FITRI YANTI_1515030030_BAB IV - Yulia Fitri Yanti.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (238kB)
[img] Text
YULIA FITRI YANTI_1515030030_FULLTEXT (2) - Yulia Fitri Yanti.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
YULIA FITRI YANTI_1515030030_COVER - Yulia Fitri Yanti.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaaan makna antara kedua kata tersebut. Padahal kata shaut dan shaihah memiliki terjemahan yang sama yaitu suara. Suara pada kata shaut adalah bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia, sedangkan suara pada kata shaihah berarti teriakan sangkakala. Perbedaan inilah yang melatarbelakangi penulis mengkaji kata shaut dan shaihah. Karena untuk memahami suatu ayat kita harus memahami maknanya lebih dalam. Terkadang makna zahir tidak memaparkan lebih jelas mengenai penafsiran ayat. Shaut dan shaihah adalah dua kata yang berbeda, yang memilki terjemahan yang sama, namun memiliki makna yang berbeda. Suara adalah salah satu media untuk berbicara. Pada ayat-ayat shaut dijelaskan bagaimana kita dituntun untuk memperhatikan tata krama dalam bersuara. Kita diwajibkan untuk berlaku sopan santun dengan memperhatikan suara. Pada dasarnya suara mempunyai peran penting dalam membentuk akhlak dan dalam kehidupan bersosial. Bahkan Allah SWT. menegaskan hal tersebut dengan menyamakan orang-orang yang tidak memperhatikan etika berbicara seperti keledai yang suaranya sangat jelek. Begitulah Allah sangat menekankan tata krama dalam bersuara. Sedangkan dalan kata shaihah ditafsirkan dengan azab yang akan didatangkan kepada orang-orang yang membangkang kepada Allah adan Rasulnya. Masalah penulisan ini akan dirumuskan ke dalam tiga rumusan masalah, yaitu pertama, apa makna shaut dan shaihah; kedua, bagaimana penafsiran mufassir tentang ayat-ayat shaut dan shaihah; ketiga, bagaimana relasi shaut dan shaihah. Penulisan ini termasuk kepustakaan (library reseach). Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode tafsir maudhu’i, yaitu membahas ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Jadi shaut dan shaihah sama-sama memiliki terjemahan suara. Namun, suara pada shaut ditujukan pada tata krama manusia dalam bersuara, sedangkan suara pada shaihah ditujukan pada azab. Mufassir menafsirkan shaut dengan suara manusia ataupun dijadikan suatu perumpamaan, sedangkan shaihah ditafsirkan dengan sangkakala hari kiamat. Maka kata shaut dan shaihah memiliki terjemahan yang sama namun dengan makna yang berbeda.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Shaut, Shaihah
Subjects: Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Armen Arfat Pustakawan
Date Deposited: 09 Oct 2022 09:18
Last Modified: 09 Oct 2022 09:18
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/11340

Actions (login required)

View Item View Item