Studi Komparatif Penafsiran Ayat-Ayat Riba Antara Fakhrudin al-Rāzi dan Abdullah Saeed

Suprianto, Suprianto (2022) Studi Komparatif Penafsiran Ayat-Ayat Riba Antara Fakhrudin al-Rāzi dan Abdullah Saeed. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

[img] Text
Suprianto_1820080032_Cover, Dll - Supri el-Janby.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text
Suprianto_1820080032_BAB I - Supri el-Janby.pdf - Published Version

Download (888kB)
[img] Text
Suprianto_1820080032_BAB III - Supri el-Janby.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text
Suprianto_1820080032_BAB V - Supri el-Janby.pdf - Published Version

Download (852kB)
[img] Text
Suprianto_1820080032_FullText - Supri el-Janby.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Suprianto, 1820080032, “Studi Komparatif Penafsiran Ayat-Ayat Riba Antara Fakhrudin al-Rāzi dan Abdullah Saeed,” Tesis: Program Studi Ilmu al￾Qur`an dan Tafsir Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang, tahun 2022, 102 halaman. Penelitian ini dilatar belakangi adanya perbedaan penafsiran dalam menafsirkan ayat-ayat riba oleh al-Rāzi dan Abdullah Saeed yang mana al-Rāzi melarang riba sedangkan Abdullah Saeed membolehkan riba. Ayat yang sama bisa ditafsirkandan disikapi berbeda bahkan bertolak belakang. Maka masalah pokok penelitian ini ialah, kenapa al-Rāzi dan Abdullah Saeed bisa berbeda demikian? Fokus maslah penelitian ini adalah: 1) Bagaiman konsep riba menurut al-Rāzi? 2) Bagaimana konsep riba menurut Abdullah Saeed? 3) Bagaimana persamaan dan perbedaan pandangan al-Rāzi an Abdullah Saeed? 4) bagaimana kelebihan dan kekurangan penafsiran al-Rāzi dan Abdullah Saeed? Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan (library research) yaitu mengumpulkan data atau karya ilmiah yang bertujuan dengan objek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini mengungkapkan, pertama, Konsep riba menurut al-Rāzi adalah riba dilarang karena ada nash yang mengatakan, tidak bisa membantahnya, meski tidak tau penyebabnya, sehingga al-Rāzi melarang semua riba termasuk orang yang menyaksikan, menulis, dan menggunakan. Kedua, konsep riba menurut Abdullah Saeed, riba yang berlipat ganda riba yang mengandung unsur penganiayaan, ketidak adilan dan eksploitasi, tapi ada sudut pandangan Abdullah yang membolehkan riba, alasannya riba yang terjadi pada masa pra-Islam tidaklah sama dengan sekarang, contohnya dalam pinjam meminjam. Ketiga, Persamaan keduanya melarang riba nasiah dan riba fadhl. Perbedaan penafsiran riba oleh al￾Rāzi dan Abdullah Saeed adalah, al-Rāzi melarang semua bentuk riba. Riba nasiah diharakam berdasar al-Qur`an dan riba fadhl diharamkan berdasarkan hadis Nabi SAW. Sedangkan Abdullah Saeed bahwa penyebab utama pelarangan riba adalah adanya ketidak adilan, penganiayaan eksploitasi, dan berlipat ganda. Sehingga membolehkan riba jika tidak mengandung unsur tersebut. Dan keempat, Kelebihan penafsiran al-Razi nampaknya masih berguna pada saat ini, Karena praktek riba yang terjadi pada masa pra-Islam masih ada pada saat ini, sehingga penjelasaan al-Razi masih berguna untuk menghilangkan praktek riba tersebut. Dan kelebihan Abdullah Saeed, nampaknya penjelasan Abdullah Saeed sangat membantu orang-orang yang masih ragu akan riba yang terjadi di kalangan transaksi. Kelemahan penjelasan al-Razi nampaknya tidak bisa di pakai jika praktek riba tidak sama yang terjadi pada masa pra-Islam. Dan Abdullah Saeed, penjelasan Abdullah Saeed yang membolehkan riba tidak bisa di pakai jika praktek riba yang terjadi persis sama yang terjadi pada masa pra-Islam.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Program Magister > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
Depositing User: Ahmad Eskha Pustakawan
Date Deposited: 09 Oct 2022 05:25
Last Modified: 09 Oct 2022 05:25
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/11335

Actions (login required)

View Item View Item