AL-QUR’AN DAN TAFSIR BUDAYA (Tradisi Khataman Al-Qur'an Pada Acara Pesta Pernikahan Masyarakat Suku Banjar dan Melayu Kelurahan Sungai Empat, Riau)

Erda,, Yufita (2022) AL-QUR’AN DAN TAFSIR BUDAYA (Tradisi Khataman Al-Qur'an Pada Acara Pesta Pernikahan Masyarakat Suku Banjar dan Melayu Kelurahan Sungai Empat, Riau). Skripsi thesis, Universitas UIN Imam Bonjol Padang.

	Text Yufita Erda_1815020043_Bab1 - 7043 Yufita Erda.pdf Download (382kB)
	Text Yufita Erda_1815020043_Bab2 - 7043 Yufita Erda.pdf Restricted to Repository staff only Download (656kB)
	Text Yufita Erda_1815020043_Bab3 - 7043 Yufita Erda.pdf Download (289kB)
	Text Yufita Erda_1815020043_Bab4 - 7043 Yufita Erda.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text Yufita Erda_1815020043_Bab5-Daftar Pustaka - 7043 Yufita Erda.pdf Download (239kB)
	Text Yufita Erda_1815020043_Fulltext - 7043 Yufita Erda(1).pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text Yufita Erda_1815020043_Cover,dll - 7043 Yufita Erda(1).pdf Download (881kB)

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini diangkat dari adanya fenomena tradisi khataman al-Qur‟an pada acara pesta pernikahan (walimatul ‘ursy) masyarakat Suku Banjar dan Suku Melayu Kelurahan Sungai Empat. Penulis berasumsi bahwa tradisi ini merupakan bagian dari living Qur‟an, karena masyarakat menjadikan teks al-Qur‟an sebagai salah satu objek kebudayaan. Tradisi ini memiliki keunikan, yaitu tradisi ini menggabungkan antara acara resepsi pernikahan (walimatul ‘ursy) dengan acara resepsi perayaan khataman al-Qur‟an dalam satu waktu. Maka dari itu, untuk lebih jauh penelitian ini ingin mengungkapkan: 1) Bagaimana historis tradisi khataman al-Qur‟an pada pesta pernikahan di Kelurahan Sungai Empat?. 2) Bagaimana prosesi pelaksanaan tradisi khataman al-Qur'an pada acara pesta pernikahan di Kelurahan Sungai Empat?. 3) Bagaimana pemaknaan atau tafsir budaya khataman al-Qur‟an pada acara pesta pernikahan menurut masyarakat Kelurahan Sungai Empat?. Dalam menjawab masalah tersebut, penulis menggunakan metode Field Research (penelitian langsung) dengan metode kualitatif. Penulis mengumpulkan data dengan observasi langsung dan wawancara mendalam. Pihak yang diwawancarai adalah tokoh-tokoh agama dan masyarakat, para pelaksana khataman al-Qur‟an, peserta khataman, dan masyarakat. Hasil wawancara penulis ketik ulang dalam verbatim wawancara dan diklasifikasikan serta menjadikan cording sesuai dengan unsur-unsur yang penulis lakukan dalam penelitian ini. Kemudian penulis melakukan klasifikasi dan analisa secukupnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa: 1) Historis khataman al-Qur‟an pada pesta pernikahan berawal dari Islam hadir di Riau yang kemudian menyebar ke seluruh daerah, sehingga memberi kesempatan untuk munculnya tradisi ini. Dan perkembangan tradisi tersebut terlihat dari cara dan momentum pelaksanaan tradisi dari masa kemasa. 2) Proses dari tradisi khataman al-Qur‟an berbeda-beda menurut suku dari setiap masyarakat. Perbedaan itu dari segi waktu dan rangkaian acaranya. Adapun suku Melayu melaksanakan khataman al-Qur‟an pada malam hari, sedangkan Suku Banjar melaksanakannya di pagi hari. Adapun ayat yang dibaca dari mulai surat al-Dhuha sampai al-Nas. Suku Banjar setelah khataman diiringi dengan acara tahlilan dan do‟a bersama. Sedangkan Suku Melayu setelah tradisi khataman dilakukan acara cecah inai, berdah, dan do‟a bersama. 3) Adapun makna tradisi khataman al-Qur‟an menurut masyarakat terdapat tiga ruang dimensi, yaitu pada dimensi spiritual: bentuk komunikasi dari seorang hamba kepada Rabb-nya, dan bentuk terimakasih karena telah terwujud semua impian. Pada dimensi individual: sebagai motivasi dan prestie bagi masyarakat. Pada dimensi sosial: terjalinnya silaturahmi antar sesama masyarakat.

Actions (login required)

View Item