DINAMIKA HISTORIS TALEMPONG BATU DI NAGARI TALANG ANAU KECAMATAN GUNUANG OMEH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Azizah, Azizah and Firdaus, Firdaus and Ilham, Muhammad (2022) DINAMIKA HISTORIS TALEMPONG BATU DI NAGARI TALANG ANAU KECAMATAN GUNUANG OMEH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Skripsi thesis, Fakultas Adab dan Humaniora.

	Text Azizah_1811020064_ BAB IV - Azizah.pdf Download (119kB)
	Text Azizah_1811020064_Bab 1 - Azizah.pdf Download (208kB)
	Text Azizah_1811020064_Bab II - Azizah.pdf Restricted to Repository staff only Download (608kB)
	Text Azizah_1811020064_Bab III - Azizah.pdf Restricted to Repository staff only Download (498kB)
	Text Azizah_1811020064_Cover,dll - Azizah.pdf Download (654kB)
	Text Azizah_1811020064_Fulltext - Azizah_.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini mengenai Dinamika Talempong Batu yang berada di Nagari Talang Anau. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sejarah dari Talempong Batu, proses ritual pada Talempong Batu, makna dan fungsi dari ritual Talempong Batu, serta Dinamika Talempong Batu di Nagari Talang Anau. Skripsi ini merupakan hasil dari penelitian lapangan dengan menggunakan metode penelitian sejarah, dengan langkah-langkah sebagai berikut : pertama heuristik yaitu mencari dan mengumpulkan sumber sejarah berdasarkan sumber primer dan sekunder. Sumber primer didapatkan dari hasil wawancara lapangan. Sedangkan sumber sekunder dari kepustakaan dan arsip Kantor Wali Nagari Talang Anau. Kedua kritik sumber yaitu sumber yang terkumpul diuji baik secara intern dan ekstern agar mendapatkan keaslian sumber sejarah yang telah dikritik. Ketiga analisis, pada tahap ini dilakukan pemilahan atau penguraian butir- butir informasi yang sudah diuji pada tahap kedua. Keempat penulisan, yaitu penulisan dari skripsi berbentuk deskriptif analisis. Penelitian ini dibatasi mulai dari tahun 1985 sampai tahun 2021. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Talempong Batu di Nagari Talang Anau merupakan sebuah batu yang memiliki bunyi hampir sama dengan bunyi talempong dari bahan perunggu dan kuningan di Minangkabau. Talempong Batu ditemukan sekitar abad ke-12 M dengan jumlah 6 buah yang ditemukan oleh seorang pemuda yang bernama Syamsudin (Tuanku Nan Hilang), dimana ia mendapat petunjuk mengenai batu tersebut melalui isyarat sebuah mimpi. Talempong Batu bukan hanya berfungsi sebagai alat musik, tetapi juga berfungsi sebagai suatu ritual yang menghasilkan bunyi. Masyarakat percaya bahwa batu ini mempunyai kekuatan mistis, oleh karena itu sebelum memainkan Talempong Batu maka wajib terlebih dahulu untuk membakar kemenyan. Talempong Batu mempunyai dua ritual yaitu ritual bakar kemenyan dan ritual membayar nazar. Ritual membakar kemenyan bertujuan untuk menghormati para leluhur dan penemu batu tersebut. Sedangkan ritual membayar Nazar bertujuan untuk menepati janji yang diucapkan atas keberhasilan yang telah dicapai.

Actions (login required)

View Item