Zazkia, Nurpadilah (2022) TRADISI MABACA-BACA UNTUK ORANG MENINGGAL DUNIA KALANGAN SUKU BUGIS DI DESA PENGALIHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (STUDI LIVING QUR’AN. Skripsi thesis, Universitas UIN Imam Bonjol Padang.
Text
Nurpadilah Zazkia_1815020133_Bab1 pdf - Racana Imam Bonjol Rohana Kudus Padang.pdf Download (709kB) |
|
Text
Nurpadilah Zazkia_1815020133_Bab2 pdf - Racana Imam Bonjol Rohana Kudus Padang.pdf Restricted to Repository staff only Download (721kB) |
|
Text
Nurpadilah Zazkia_1815020133_Bab3pdf - Racana Imam Bonjol Rohana Kudus Padang.pdf Download (440kB) |
|
Text
Nurpadilah Zazkia_1815020133_Bab4 pdf - Racana Imam Bonjol Rohana Kudus Padang.pdf Restricted to Repository staff only Download (910kB) |
|
Text
Nurpadilah Zazkia_1815020133_Bab5-Daftar Pustaka. - Racana Imam Bonjol Rohana Kudus Padang.pdf Download (445kB) |
|
Text
Nurpadilah Zazkia_1815020133_fulltext.. - Racana Imam Bonjol Rohana Kudus Padang.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
Nurpadilah Zazkia_1815020133_cover, dll - Racana Imam Bonjol Rohana Kudus Padang.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) yang bersifat Kualitatif, dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data primernya terdiri tokoh adat, agama, perangkat Desa, masyarakat Pengalihan dan data sekunder adalah buku-buku, jurnal, artikel dan dokumen lain yang berkaitan dengan Mabaca-baca. Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan fenomenologi. Lalu data yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian tentang sejarah Tradisi Mabaca-baca ada beberapa bagian yang pertama latar belakang tradisi ini karena masyarakat Bugis menganggap orang yang sudah meninggal jika tidak dido’akan, maka orang yang meninggal datang dengan memperingati keluarganya ataupun akan sakit, tradisi ini sudah muncul sejak tahun 1300 an M. Pelaksaannya dengan menghidangkan berupa nasi, lauk-pauk,air minum dalam satu talam kemudian bacaan-bacaan ayat al-Qur’an oleh orang yang dipercaya, yang dilakukan pada waktu masuk puasa dan lebaran. Kedua keterkaitan al-Qur’an dengan Tradisi Mabaca-baca. Mabaca-baca merupakan bentuk do’a, do’a ialah salah satu bentuk permintaan dari bawah ke atas dari seorang hamba kepada Allah SWT. Dalam Qs. al-Hasyr ayat 10 yang isinya menjelaskan untuk memohon ampun kepada orang-orang yang terdahulu. Jadi masyarakat bugis punya cara tersendiri dalam mendo’akan orang yang terdahulu dengan lewat mabaca-baca dengan memakai ayat-ayat al-Qur’an. Ketiga, bacaan yang dilazimkan dalam Tradisi mabaca-baca: pertama surat al- Fatihah digunakan sebagai pembuka surat, kedua ayat Kursi sebagai kitabullah, pengusir setan dan surat yang agung. Ketiga surat al- Ikhlas, al- Falaq, dan an- Nas untuk sepertiga al- Qur’an. Keempat surat al-Baqarah ayat 1-5.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | BUDAYA DAN PENYELENGARAAN KEMATIAN |
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Armen Arfat Pustakawan |
Date Deposited: | 12 Sep 2022 03:55 |
Last Modified: | 12 Sep 2022 04:02 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/10643 |
Actions (login required)
View Item |