PEMBACAAN TAHLIL DALAM TRADISI TULAK BALA SASUDAH BATANAM PADI DI NAGARI LAGAN GADANG MUDIK KABUPATEN

Kartika, Fitri (2022) PEMBACAAN TAHLIL DALAM TRADISI TULAK BALA SASUDAH BATANAM PADI DI NAGARI LAGAN GADANG MUDIK KABUPATEN. Skripsi thesis, Universitas UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text
Fitri Kartika_1815020035_BAB I - Fitri kartika.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Fitri Kartika_1815020035_BAB II - Fitri kartika.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
Fitri Kartika_1815020035_BAB III - Fitri kartika.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Fitri Kartika_1815020035_BAB IV - Fitri kartika.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
Fitri Kartika_1815020035_BAB V_Daftar Pustaka - Fitri kartika.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Fitri Kartika_1815020035_Fulltext - Fitri kartika(1).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)
[img] Text
Fitri Kartika_1815020035_COVER, dll. - Fitri kartika.pdf

Download (564kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya sebuah Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi di tengah-tengah masyarakat Lagan Gadang Mudik, yang mana dalam tradisi ini terdapat beberapa bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, namun ayat Al-Qur’an yang sering dibaca dalam tradisi ini ialah kalimat tahlil yang terdapat dalam QS. Muhammad ayat 19. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai makna dari kalimat tahlil yang terdapat dalam QS Muhammad ayat 19 dalam Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi, karena makna dari kalimat Lailahaillallah yang termuat dalam surat tersebut memiliki makna yang lebih besar bagi masyarakat Lagan Gadang Mudik. Dan penulis berasumsi bahwa tradisi ini merupakan bagian dari living Qur’an karena dalam tradisi ini masyarakat menghidupkan Al-Qur’an, salah satunya kalimat tahlil yang terdapat dalam QS. Muhammad ayat 19 ini. Penulis juga akan mengungkapkan lebih dalam mengenai: 1) Bagaimana Sejarah Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi di Nagari Lagan Gadang Mudik?, 2) Bagaimana Proses dan tata cara pelaksanaan Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi di Nagari Lagan Gadang Mudik?, 3) Bagaimana Makna dari kalimat tahlil yang terdapat dalam QS. Muhammad ayat 19 dalam Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi di Nagari Lagan Gadang Mudik? Penelitian ini tergolong kepada penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif, dan termasuk kepada penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan metode studi living Qur’an dan memakai pendekatan fenomenologi, yang mana fenomenologi itu ialah mengungkapkan suatu makna dalam sebuah budaya dan fenomena yang ada di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan cara memilah hasil observasi, wawancara serta dokumentasi lalu penulis paparkan dan langsung mencantumkan analisis penulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Pertama: Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi ini sudah ada sejak Nagari Lagan Gadang Mudik ini berdiri dan tidak dapat diketahui secara tertulis waktu pastinya, akan tetapi beberapa tokoh menyebutkan bahwa Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi ini sudah ada sejak 400 tahun yang lalu, dan orang yang pertama kali mengadakan tradisi ini ialah imam Duahid, namun ini belum tentu pastinya, karena tidak adanya bukti tertulis. Tradisi ini dilaksanakan di jalan. Kedua, sebelum tradisi ini dilaksanakan masyarakat bermusyawarah terlebih dahulu di mesjid ketika sholat jumat, di dalam musyawarah ini masyarakat akan menentukan kapan hari xiii dimulainya tradisi ini dan juga melapor ke pihak Nagari. Setelah itu Proses Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi ini dilakukan selama tiga hari, dimulai dengan berkumpul masyarakat di satu titik kemudian dilanjutkan dengan berjalan bersama ke jembatan(batas antar kampung) dan di sinilah di mulai proses Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi dengan diawali membaca Sholawat dan beristigfar serta surat-surat pilihan dan dilanjutkan dengan membaca kalimat tahlil sepanjang jalan sampai ke perbatasan Nagari, dan terakhir ditutup dengan mengumandangkan adzan terlebih dahulu baru pembacaan do’a Tolak Bala yang dipimpin oleh imam. Namun di hari ketiga penutupannya ditambah dengan penembakan senapan ke udara. Ketiga, Dalam Tradisi Tulak Bala Sasudah Batanam Padi ini dibaca kalimat tahlil yang terdapat dalam QS Muhammad: 19 yang di pahami beragam, diantaranya dipahami sebagai pegangan untuk berserah diri kepada Allah, dipahami sebagai pelindung serta sebagai bentuk ikhtiar kepada Allah SWT untuk menjaga diri dari wabah penyakit dan bencana lainnya. Adapun pendapat dari beberapa tokoh yang lain, bahwa makna Lailahaillallah di dalam tradisi ini ialah salah satu tujuan untuk meminta kepada Allah agar bala atau wabah itu hilang, karena wabah atau bala itu datangnya dari Allah itu sendiri, makanya kita sandarkan kembali kepada Allah dengan cara berdzikir dan kalimat Lailahaillallah ini merupakan salah satu dzikir yang paling afdhol karena memiliki makna yang sangat agung. Dan proses pembacaan kalimat Lailahaillallah ini dibaca dalam durasi yang sangat panjang lebih kurang memakan waktu sampai satu jam

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: KEBUDAYAAN DAN KEPERCAYAAM
Subjects: L Education > LA History of education
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Armen Arfat Pustakawan
Date Deposited: 28 Aug 2022 01:50
Last Modified: 28 Aug 2022 01:50
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/10540

Actions (login required)

View Item View Item