Lestari, Fitri (2022) FILOSOFI KESENIAN JARANAN DI JORONG SUMBER AGUNG KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT. Skripsi thesis, Universitas UIN Imam Bonjol Padang.
Text
FitriLestari_1715020038_Bab1 - Fitri Lestarii.pdf Download (680kB) |
|
Text
FitriLestari_1715020038_Bab2 - Fitri Lestarii.pdf Restricted to Repository staff only Download (457kB) |
|
Text
FitriLestari_1715020038_Bab3 - Fitri Lestarii.pdf Download (482kB) |
|
Text
FitriLestari_1715020038_Bab4 - Fitri Lestarii.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
Fitriatul Laila_1815020005_Bab V - 005 Fitriatul Laila.pdf Download (301kB) |
|
Text
FitriLestari_1715020038_fulltext - Fitri Lestarii(1).pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
|
Text
FitriLestari_1715020038_cover_dll - Fitri Lestarii.pdf Download (1MB) |
Abstract
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. Pertama: Pelaksanaan jaranan dimainkan dengan mengikuti irama musik gamelan dengan berjingkrak-jingkrak seperti kuda, selanjutnya pemain barongan dan celeng memasuki areal lapangan kemudian salah satu pemain memberi pecutan ke arah pemain lainnya, sebagai tanda perang pemain jaranan dengan pemain barongan dan celeng telah dimulai, seketika pemain mengalami kesurupan, pada saat mendem (kesurupan) sesajian akan digunakan sebagai makanan untuk pemain yang mendem (kesurupan), selanjutnya detik akhir pertunjukkan selesai pawang akan membantu menyadarkan pemain dari mendem (kesurupan). Kedua: Makna filosofis kesenian jaranan (kuda kepang) itu sendiri terdapat pada kuda yang menjadi simbol semangat dan pantang menyerah. Musik gamelan yang mengiringi jaranan (kuda kepang) memiliki makna sebuah seruan untuk tidak menunda-nunda dan menyegerakan ibadah. Warna dominan dalam jaranan (kuda kepang) yaitu merah, putih dan hitam yang memeiliki makna sebuah keberanian dengan kesucian hati dan pikiran untuk memberantas kejahatan. Barongan dan celeng adalah lakon dengan karakter seenaknya dan rakus merupakan sebuah gambaran watak manusia dari sisi buruk yang harus dihindari. Ketiga: Tanggapan tokoh masyarakat mengenai kesenian jaranan (kuda kepang) di Jorong Sumber Agung mendapatkan respon postif sebagai kesenian tradisional yang sudah turun temurun dan menjadi identitas masyarakat Jawa di tanah Minang maka sudah seharusnya untuk dilestarikan agar bisa disaksikan dan diteruskan oleh generasi penerus selanjutnya
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | BUDAYA DAN NILAI SEJARAH |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Aqidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | Armen Arfat Pustakawan |
Date Deposited: | 27 Aug 2022 10:24 |
Last Modified: | 27 Aug 2022 10:24 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/10538 |
Actions (login required)
View Item |