KONSEP BID’AH MENURUT IMAM AL-SYATHIBI

Irawati, Y (2011) KONSEP BID’AH MENURUT IMAM AL-SYATHIBI. Masters thesis, UIN IMAM BONJOL PADANG.

[img] Text (COVER)
A-COVER.pdf - Published Version

Download (679kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (696kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (559kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (989kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (278kB)
[img] Text (FULLTEXT)
Z-FULLTEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Irawati.Y, 08806763, Konsep Bid’ah Menurut Imam Al-Syathibi, Tesis: Konsentrasi Syari’ah Program Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang, 2011, 143 halaman. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian tesis ini adalah bagaimana pandangan Imam al-Syathibi tentang bid’ah dan klasifikasinya?. Bagaimana pandangan Imam al�Syathibi terhadap pendapat para ulama tentang bid’ah dan klasifikasinya?. Bagaimana penerapan pemikiran Imam al-Syathibi tentang bid’ah dalam realitas kehidupan beragama zaman sekarang? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) untuk menjelaskan pandangan Imam al-Syathibi tentang bid’ah dan klasifikasinya, (2) untuk menjelaskan pandangan Imam al-Syathibi terhadap pendapat para ulama tentang bid’ah dan klasifikasinya, (3) untuk menjelaskan penerapan pemikiran Imam al-Syathibi tentang bid’ah dalam realitas kehidupan beragama zaman sekarang. Penelitian ini berbentuk library research (studi kepustakaan), metode yang digunakan adalah studi literatur, sedangkan analisis data menggunakan deskriptis analisis. Sumber data berupa buku primer adalah kitab al-I’tisham dan kitab al-Muwafaqat karya Imam al-Syathibi. Sumber sekunder kitab Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam karya Abi Muhammad ‘Izzuddin al-Aziz Ibn Abdissalam al-Salmy, kitab al-Furuq karya Abi al-‘Abbas Ahmad bin Idris bin Abd al-Rahman al-Qarafi dan literatur lain yang terkait dengan pembahasan tesis ini. Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa penemuan tentang Konsep Bid’ah Menurut Imam al-Syathibi yaitu : Pertama: Bid’ah adalah suatu ungkapan dari cara-cara beragama yang sengaja dibuat (diciptakan) menyerupai syariat, dengan tujuan melaksanakannya dalam bentuk tingkah laku yang bersandar kepadanya secara berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah SWT. Kekhasan pemikiran Imam al-Syathibi tentang bid’ah ia mengemukakan batasan bid’ah yaitu: 1. Bid‘ah ialah cara beragama yang baru dibuat dan dianggap ibadah melaksanakannya. Adapun jika membuat perkara baru dalam urusan dunia tidak dinamakan bid‘ah. 2. Bid‘ah ialah sesuatu yang tidak ada asalnya dalam syariat. Adapun sesuatu yang ada asalnya ada dalam syariat tidak dinamakan bid‘ah. 3. Ahli bid‘ah menganggap jalan, bentuk, cara bid‘ah yang mereka buat adalah satu cara ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah). Klasifikasi bid’ah menurut Imam al-Syathibi terbagi kepada bid’ah hakikiyah dan bid’ah idhafiyah. Bid’ah hakikiyah adalah: suatu bid’ah yang sama sekali tidak memiliki dalil syari’at baik dari al-Qur’an, hadis, ijma’ maupun dalil-dalil lain yang diterima ulama secara global maupun terperinci. Bid’ah idhafiyah adalah: Suatu bid’ah yang apabila dilihat dari salah satu sisi maka ia termasuk perbuatan sunnah, karena didasarkan kepada dalil dan jika dilihat dari sisi yang lain ia merupakan perbuatan bid’ah, karena bersandar kepada sesuatu yang syubhat (tidak jelas) bukan kepada dalil bahkan tidak berdasar sama sekali”. Kedua : Imam al-Syathibi berbeda dalam mengklsifikasikan bid’ah dengan para ulama, ia tidak setuju dengan pendapat sebagian ulama yang membagi bid’ah kepada hasanah dan dhalalah, tidak pula dengan pembagian kepada hukum yang lima yaitu bid’ah wajibah, bid’ah mandubah, bid’ah mubahah, bid’ah makruhah dan bid’ah haramah. Perbedaan terjadi karena berbeda memahami hadis Rasulullah SAW “kullu bid’atin dhalalah”. Menurut Imam al-Syathibi hadis tersebut “ammum mutlak” maka semua bentuk bid’ah adalah dhalalah, sedangkan menurut ulama lain hadis terebut “ammun makhsus”, jadi tidak semua bid’ah dhalalah tetapi ada yang hasanah. Istilah bid’ah hasanah bagi para ulama dalam prakteknya sama dengan maslahah al-mursalah bagi Imam al-Syathibi, seperti mengumpulkan al-Qur’an bagi Imam al�Syathibi adalah maslahah al-mursalah sedangkan menurut ulama lain (Imam al-Syafi’i, ‘Izzudin Abd al-Salam, al-Qarafi, dsb) di anggap bid’ah hasanah. Bid’ah idhafiyah sama dengan bid’ah dhalalah, seperti melagukan al-Qur’an yang menyebabkan perubahan maknanya. Ketiga : Kebanyakan praktek beragama umat muslim dalam realitas kehidupan zaman sekarang termasuk bid’ah jika dinilai dari konsep pemikiran Imam al-Syathibi. Pada umumnya termasuk bid’ah idhafiyah. Seperti zikir dan doa berjama’ah dengan suara serentak. Zikir berjama’ah dengan suara serentak menurut Imam al-Syathibi bid’ah idhafiyah, karena zikir dan do’a disyari’atkan oleh Allah namun ditetapkan tata cara berjamaah tidak ada landasan (dalil)nya, menurut ulama yang lain disebut bid’ah hasanah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: U Umum (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Magister
Depositing User: Zulfitri
Date Deposited: 12 Jul 2022 04:38
Last Modified: 12 Jul 2022 04:38
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/10222

Actions (login required)

View Item View Item